25 radar bogor

PKS-Demokrat Percepat Deklarasi

KOMPAK: Usmar (baju putih biru) saat berdialog dengan pengurus PKS Kota Bogor, kemarin. DEDE/ RADAR BOGOR.
KOMPAK: Usmar (baju putih biru) saat berdialog dengan pengurus PKS Kota Bogor, kemarin. DEDE/ RADAR BOGOR.

BOGOR-Dua partai yang kini tergabung dalam poros baru, kembali melakukan pertemuan. DPC Demokrat Kota Bogor yang dipimpin Usmar Hariman, mendatangi kantor DPD PKS Kota Bogor, kemarin (20/11).

“Jawa Barat saya rasa sudah final, Demiz (Deddy Mizwar, red) masuk Demokrat, sampai sekarang PKS sebagai wakilnya, Syaikhu (Ahmad Syaikhu, red),” ujar Ketua DPC Demokrat Kota Bogor, Usmar Hariman kepada Radar Bogor usai melakukan pertemuan.

Ia juga mengklaim jika Demokrat-PKS sudah final di Jawa Barat. Dengan situasi tersebut, bukan tidak mungkin akan cepat dideklarasikan di Kota Bogor. Mengingat, situasi saat ini sama-sama tinggal menunggu keputusan antar pimpinan di pusat.

“PKS-Demokrat sudah 90 persen di Jawa Barat, saat ini kami siapkan seluruh perangkat dan instrumennya. Jika begitu, sangat besar peluang untuk sama-sama (koalisi, red) di Jawa Barat,” paparnya.

Pria yang kini menjabat wakil wali Kota Bogor tersebut, tak membantah keinginan kadernya untuk membangun poros baru sangat besar. “Kami masih me nunggu satu partai lagi yang saat ini sedang melakukan rakernas,” ujar dia.

Ia mengaku, Bima Arya belum memberikan isyarat untuk duet lagi di Pilwalkot 2018. “Belum ada jawaban sampai sekarang tetapi posisi Demokrat sudah jelas, SBY telah mengutus Syariefuddin Hasan (wakil ketua umum DPP Partai Demokrat), tapi belum ada keputusan, gestur juga tidak ada,” cetusnya. Sementara itu, Ketua DPD PKS Kota Bogor, Atang Trisnanto mempertegas arah pertemuan kali ini.

“Hanya tinggal penamaan Koalisi Keumatan atau Koalisi Kebangsaan atau juga yang lain, ini usaha membangun poros baru,” ujarnya. Dengan komposisi partai tersebut, ia menawarkan alternatif kepemim pinan yang baru untuk memimpin Kota Bogor. “Alham dulillah hasilnya konstruk stif, mungkin akan ditindaklanjuti bersama,” tuturnya.

Untuk penentuan posisi, nantinya akan ditentukan masing-masing figur. “Kami sudah dengan Gerindra, PPP dan Demokrat. Kalau kemudian konstelasinya ingin sama di Jawa Barat, ya berarti PAN harus mengakomodir F2 di antara kami bertiga. Jika tidak, ngapain kami harus mempertahankan itu, berarti cerai koalisi di Jawa Barat,” tukasnya.(ded/c)