25 radar bogor

Prajurit Pembebas Sandera Naik Pangkat

JAKARTA-Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memang berada di Papua. Gatot datang ke sana untuk menemui seluruh prajurit TNI dan anggota Polri yang tengah bertugas. Dalam kunjungan itu, orang nomor satu di institusi TNI tersebut turut memberikan apresiasi kepada anak buahnya.

Tidak tanggung, 63 prajurit TNI dapat penghargaan dari Gatot. Lima perwira mendapat kesempatan pendidikan khusus mendului rekan-rekan seangkatannya. Sedangkan 58 lainnya mendapat kenaikan pangkat luar biasa. ”Karena kebanggaan, atas nama seluruh prajurit TNI saat ini kami memberikan penghargaan,” ungkap dia.

Keterangan itu disampaikan Gatot melalui keterangan resmi yang diterima Jawa Pos kemarin. Penghargaan tersebut dia berikan sesuai dengan Surat Keputusan Panglima TNI bernomor Kep/920/XI/2017. ”Saya berikan penghargaan karena prajurit TNI telah melakukan operasi ini sangat teliti.

Dengan pengamatan yang intensif, tidak mengenal lelah. Setiap hari, setiap saat, sehingga warga masyarakat yang disandera bisa selamat semuanya tanpa luka sedikit pun,” beber dia.

Sebelumnya, Gatot menyampaikan bahwa TNI–Polri tidak berhenti sampai operasi penyelamatan masyarakat. Mereka terus mengajar KBB yang melarikan diri.
Sampai kemarin, Kodam XVII/Cendrawasih masih menempatkan pasukan sebanyak dua satuan setingkat kompi (SSK) di Banti maupun Kimbely. Selain itu, tidak kurang 300 prajurit TNI diperintahkan menjaga area sekitar PT Freeport Indonesia. Mereka juga dibantu anggota Polri sebanyak 400 personel.

Itu sengaja dilakukan sebagai langkah antisipasi usai Satgas Gabungan TNI–Polri memukul mundur KKB. ”Selalu ada kemungkinan itu (serangan balasan),” kata Kapendam XVII/Cendrawasih Kolonel Muhammad Aidi kepada pewarta.

Berdasar data dan informasi yang berhasil dikumpulkan, diperkirakan jumlah KKB yang melarikan diri sebanyak 150 orang. Seluruhnya bersenjata. Namun, hanya 43 di antaranya yang berbekal senjata api. ”Sisanya menggunakan senjata tradisional,” ungkap Aidi.

Dia memastikan, TNI memburu seluruh KKB tersebut. ”Komitmen kami bahwa tidak akan menolerir tindakan kelompok atau orang yang melakukan perlawanan terhadap kedaulatan NKRI,” tegasnya. Itu sesuai dengan arahan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.

Di Papua, lanjutnya, Jokowi hanya membangun dua titik selama tiga tahun. Yakni, gedung dua tingkat Pasar Mama senilai Rp 20 miliar dan jalan sepanjang 132 km Wamena-Nduga. Bila dibandingkan dengan pemerintahan Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) jalan yang terbangun itu mencapai 2.200 km dengan 11 ruas jalan prioritas dan 4 jalan strategis. ”SBY bahkan melalui instruksi presiden untuk membangun Papua,” ujarnya.(idr/lyn/syn)