25 radar bogor

Hanya Layani Rute Cidangiang-Bellanova

BOGOR-Meski subsidi operasional angkutan massal sebesar Rp78 miliar ditolak DPRD Kota Bogor, tidak lantas membuat Transpakuan mati selamanya. Sebab, lusa (22/11), Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) kembali mengoperasionalkan bus andalannya di koridor Cidangiang-Bellanova.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDJT, Rakh­mawati mengatakan, pihaknya segera meng­operasionalkan empat hingga lima bus di koridor Cidangiang-Bellanova. “Sementara hanya di Jalur Cidangiang-Bellanova,” kata dia kepada Radar Bogor.

Sedikitnya ada enam bus Transpakuan yang kondisinya dipulihkan. Tapi, hanya dua bus yang akan dioperasionalkan. Sedangkan dua bus lainnya merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan.

“Kami sudah mendapatkan bantuan dari pihak-pihak yang sangat peduli. Sehingga bisa memperbaiki enam bus,” ujar wanita yang juga kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor itu.

Tiga unit bus, kata dia, sudah jadi, sedangkan tiga unit lagi sedang berproses. “Perbaikan yang lima bus itu dari Sinar Jaya, karena mereka punya sarana prasarana. Satu lagi dari Komunitas Bogor+Sahabats (Bobats),” jelasnya.

Bus hibah dari Kementerian Perhubungan jumlahnya memang bukan hanya dua unit, melainkan sepuluh unit. Operasionalnya sengaja dilakukan bertahap mengingat penyempurnaan surat-suratnya masih berproses. “Kemudian, bus yang 10 itu sekarang fakturnya sudah ada, pelat nomornya sudah keluar. Insyaallah, kita mulai operasinya hari Rabu,” sambungnya.

Mengoperasionalkan empat bus saja dirasa tidak cukup untuk mengakomodasi semua pegawai PDJT yang jumlahnya mencapai 144 orang. Maka itu, Rakhmawati tidak sekaligus mempekerjakan kembali pega­wai­nya yang sudah tidak menerima gaji sejak Januari lalu. “Kami coba seminimal mung­kin menggunakan karya­wan karena masih butuh buat operasional dulu,” tuturnya.

Kini, bermodalkan tenaga, ia mengajak beberapa pegawainya untuk bekerja bakti menghi­dupkan kembali Transpakuan. Sebab, bukan hanya untuk membayar tunggakan gaji pegawai, tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan untuk karyawan pun dirasa sudah membengkak. “Yang penting ini jalan dulu. Karena kita punya tanggungan yang cukup berat, BPJS Keseha­tan sebulan sekitar Rp23 juta sampai Rp24 juta,” tuturnya.

Transpakuan dianggapnya perlu dihidupkan kembali, terlebih di koridor Cidangiang-Bellanova. Sebab, hingga sekarang belum ada angkutan umum resmi yang melintas di jalur tersebut. Bahkan, banyak penum­pang di jurusan tersebut meminta agar Transpakuan dihidup­kan kembali. “Saya minta dukungan masyarakat,” katanya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihak­nya akan bekerja keras mem­benahi transportasi di Kota Bogor. Bima mengaku, konsep­nya sudah sangat-sangat jelas. Dia bahkan akan mela­kukan berbagai upaya termasuk ber­koordinasi dengan Pemer­intah Provinsi DKI Jakarta.(rp1/c)