BOGOR-Meski subsidi operasional angkutan massal sebesar Rp78 miliar ditolak DPRD Kota Bogor, tidak lantas membuat Transpakuan mati selamanya. Sebab, lusa (22/11), Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) kembali mengoperasionalkan bus andalannya di koridor Cidangiang-Bellanova.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur PDJT, Rakhmawati mengatakan, pihaknya segera mengoperasionalkan empat hingga lima bus di koridor Cidangiang-Bellanova. “Sementara hanya di Jalur Cidangiang-Bellanova,” kata dia kepada Radar Bogor.
Sedikitnya ada enam bus Transpakuan yang kondisinya dipulihkan. Tapi, hanya dua bus yang akan dioperasionalkan. Sedangkan dua bus lainnya merupakan hibah dari Kementerian Perhubungan.
“Kami sudah mendapatkan bantuan dari pihak-pihak yang sangat peduli. Sehingga bisa memperbaiki enam bus,” ujar wanita yang juga kepala Dinas Perhubungan Kota Bogor itu.
Tiga unit bus, kata dia, sudah jadi, sedangkan tiga unit lagi sedang berproses. “Perbaikan yang lima bus itu dari Sinar Jaya, karena mereka punya sarana prasarana. Satu lagi dari Komunitas Bogor+Sahabats (Bobats),” jelasnya.
Bus hibah dari Kementerian Perhubungan jumlahnya memang bukan hanya dua unit, melainkan sepuluh unit. Operasionalnya sengaja dilakukan bertahap mengingat penyempurnaan surat-suratnya masih berproses. “Kemudian, bus yang 10 itu sekarang fakturnya sudah ada, pelat nomornya sudah keluar. Insyaallah, kita mulai operasinya hari Rabu,” sambungnya.
Mengoperasionalkan empat bus saja dirasa tidak cukup untuk mengakomodasi semua pegawai PDJT yang jumlahnya mencapai 144 orang. Maka itu, Rakhmawati tidak sekaligus mempekerjakan kembali pegawainya yang sudah tidak menerima gaji sejak Januari lalu. “Kami coba seminimal mungkin menggunakan karyawan karena masih butuh buat operasional dulu,” tuturnya.
Kini, bermodalkan tenaga, ia mengajak beberapa pegawainya untuk bekerja bakti menghidupkan kembali Transpakuan. Sebab, bukan hanya untuk membayar tunggakan gaji pegawai, tunggakan pembayaran BPJS Kesehatan untuk karyawan pun dirasa sudah membengkak. “Yang penting ini jalan dulu. Karena kita punya tanggungan yang cukup berat, BPJS Kesehatan sebulan sekitar Rp23 juta sampai Rp24 juta,” tuturnya.
Transpakuan dianggapnya perlu dihidupkan kembali, terlebih di koridor Cidangiang-Bellanova. Sebab, hingga sekarang belum ada angkutan umum resmi yang melintas di jalur tersebut. Bahkan, banyak penumpang di jurusan tersebut meminta agar Transpakuan dihidupkan kembali. “Saya minta dukungan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, pihaknya akan bekerja keras membenahi transportasi di Kota Bogor. Bima mengaku, konsepnya sudah sangat-sangat jelas. Dia bahkan akan melakukan berbagai upaya termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.(rp1/c)