25 radar bogor

Cara Desa Cileungsi Jaga Kebersihan Lingkungan, Jual Sampah untuk Diolah Jadi Briket

PEDULI: Pengolahan sampah jadi briket untuk bahan bakar yang dilakukan Pemerintah Desa Cileungsi. ist
PEDULI: Pengolahan sampah jadi briket untuk bahan bakar yang dilakukan Pemerintah Desa Cileungsi. ist

Pemerintah Desa (Pemdes) Cileungsi memiliki program menarik dalam mengelola sampah. Hal itu dilakukan agar kondisi alam tetap terjaga.

Laporan : Muhammad Aprian Romadhoni.

Bicara masalah sampah seakan tiada habisnya. Kurang­nya kesadaran dan banyaknya tangan jahil, membuat hal itu terus bertambah. Salah satunya di Kampung Cimus, Desa Cileungsi, Kecamatan Ciawi.

Lokasi yang berada di kaki Gunung Gede Pangrango itu terlihat kotor. Tumpukan sam­pah tampak menggunung di tebingan sungai. Ironisnya, pelakunya sudah tak malu-malu lagi membuang sampah. Kondisi ini pun membuat Pemerintah Desa Cileungsi memutar otak untuk mengatasi sampah.

Sekretaris Desa Cileungsi Andi Rustandi mengaku kewalahan menanganinya. Menurut dia, minimnya tempat pembuangan sementara (TPS) dan kurangnya program penanganan menjadi faktor penyebab.

Untuk mengatasi permasalahan itu, kata dia, pemerintah desa saat ini tengah berkoordinasi dengan UPT Kebersihan wilayah Ciawi pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dalam upaya mengolah sampah yang bisa memberdayakan masyarakat. ”Alhamdulillah, masing-masing RW sudah punya alat pengolah sampah,” tukasnya kepada Radar Bogor.

Setiap akhir pekan, warga bahkan berbondong-bondong mendatangi tungku pe­ngolahan sampah menjadi briket. Nantinya, hasil dari penjualan sampah ini ditabung untuk kebutuhan sehari-hari atau disumbangkan bagi yang kurang mampu.

Saat ini, lanjut Andi, Pemdes Cileungsi sedang berkoordinasi dengan desa lain. Terutama dalam memasarkan briket hasil pengolahan sampah. Untuk membangun program ini, digunakan anggaran desa. Membutuhkan dana tak lebih dari Rp5 juta per tungku, maka setiap RT bisa memilikinya.

”Kami mulainya dengan bank sampah. Kami berharap dengan upaya ini setidaknya masyarakat sadar,” tandasnya.(*/c)