25 radar bogor

Pantang Lengah Melawan Veteran

PRESTASI: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Suka­muljo menjadi wakil Indonesia di final Tiong­ kok Open Super Series Premier (SSP) 2017.

 

PRESTASI: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Suka­muljo menjadi wakil Indonesia di final Tiong­ kok Open Super Series Premier (SSP) 2017.

JAKARTA–Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Suka­muljo menjadi satu wakil ter­sisa bagi Indonesia di final Tiong­ kok Open Super Series Premier (SSP) 2017. Lawan yang mereka hadapi bukanlah lawan sem­barangan. Adalah Mathias Boe/Carsten Mogensen pasa­ngan veteran Denmark yang total sudah berjumpa dengan Mar­cus/Kevin sebanyak tujuh kali (selengkapnya lihat grafis).

Hasilnya, pasangan 37/ 34 tahun itu mendominasi dengan empat kali kemenangan. Namun, yang menjadi modal besar yakni kemenangan Mar­cus/Kevin saat berjumpa ter­akhir kali di Japan Open Super Series belum lama ini. Mere­ka mampu memak­sima­l­kan keme­nangan dua game lang­sung sebe­lum akhirnya me­nga­mankan gelar di Jepang.

Boe/Mogensen melangkah ke final setelah menaklukkan pasangan Indonesia, Moham­mad Ahsan/Rian Agung Saputro straight game, 22-20, 21-12. Hasil tersebut sekaligus mema­tahkan harapan all Indonesian Finals di ganda putra. Sebab, se­be­lum­nya Marcus/Kevin kembali mengalahkan pasangan Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen, 21-14, 21-18.

Khusus menghadapi Boe/Mogensen, pola permainan ce­pat khas Marcus/Kevin bakal menjadi senjata mematikan. Sebab, dengan usia yang tidak lagi muda, pasangan Denmark itu kerap menampilkan permai­nan dengan menjaga tempo. Se­dang­kan kendala bagi Marcus/Kevin yakni masalah mo­mentum dalam menye­rang.

“Mereka (Marcus/Kevin, Red) harus sabar, kekalahan Ahsan/Rian tadi (Kemarin, red) jadi pelajaran,” terang Herry Iman Piern­gadi, pelatih ganda putra pelatnas kepada Jawa Pos (Grup Radar Bogor) tadi malam (18/11).

Secara teknis, juara All England 2017 itu sekarang lebih komplet. Sebe­lum­nya, pengatur serangan memang Kevin. Dia yang menentukan kapan ber­main cepat dan kapan me­lam­batkan permainan. Sedang­kan Marcus menjadi tukang ge­buk di bagian belakang. Tetapi, pada beberapa turnamen terakhir, Marcus juga kerap mengisi posisi playmaker. Meski­pun tidak sebanyak porsi Kevin.

Tahun ini, Marcus/Kevin me­mang mendominasi perolehan gelar di pentas SS. Dari 10 turnamen yang berlangsung, me­reka mendulang empat gelar. Ter­masuk hat-trick pada awal tahun ini dimulai dari All Eng­land 2017. Sedangkan Boe/Mogensen baru mengemas dua gelar di Singapore Open SS dan Korea Open SS.

Marcus/Kevin juga sudah cukup akrab dengan permainan pasa­ngan veteran asal Denmark ters­ebut. “Besok (hari ini, red), main seperti biasa, gak akan kasih lawan menyerang,” sebut Kevin.
Sedangkan petualangan Ahsan/Rian terhenti di babak semifinal kemarin. Meski demikian, itu adalah pencapaian terbaik pasangan yang secara reguler tampil bersama sejak awal tahun ini di pentas super series. Sementara itu, keputusan mengejutkan diambil Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Mereka memutuskan untuk absen pada Hongkong Open SS yang akan berlangsung pekan depan. Alasan kebugaran men­jadi masalah tersendiri. Kedua­nya memilih untuk lebih fokus ke pentas SS Masters Finals yang berlangsung 13-17 Desem­ber mendatang di Dubai, Uni Emirat Arab. Ajang tersebut sekali­gus event pemungkas buat pebulu tangkis dunia. (nap)