25 radar bogor

Rastra Belum Merata

BUTUH BANTUAN: Rumah warga yang belum mendapat rastra.
BUTUH BANTUAN: Rumah warga yang belum mendapat rastra. (Azis/Radar Bogor)

SUKAMAKMUR–Meski bantuan beras sejahtera (rastra) dari pemerintah telah disalurkan, tak sedikit warga miskin yang masih kesulitan memperolehnya.

Seperti yang dirasakan Mairah (65). Warga Lewicatang RT 06/03, Desa Pabuaran, ini mengaku tak mampu menikmati bantuan ini.

Kepada Radar Bogor, Mairah mengaku tak memiliki uang untuk mengambil beras yang disalurkan oleh Bulog ini. “Kalau gratis saya ambil, tapi kan harus ada uang,” ucapnya.

Meskipun ia tinggal ber­dampingan dengan anak-anaknya, kondisi ekonomi yang sama, membuat kelima anak-anaknya tak bisa banyak membantu. Karenanya rastra sangat dibutuhkan untuk membantu menyokong ke­butuhan pangan keluarga. “Kalau beli beras mahal, gak sanggup,” tuturnya.

Ketidakmampuannya membeli beras juga disebabkan batas minimum pembelian yang telah ditentukan. Warga tidak di­perbolehkan membeli rastra kurang dari 10 liter.

“Harus 10 liter, harganya Rp25 ribu, kalau beli kurang, tidak dikasih,” pungkasnya.

Terkait dengan penjualan beras subsisi pemerintah, Kades Pabuaran, Atika Fauji me­ngaku akan melakukan evaluasi internal. Menurutnya, desa tak pernah menarif harga raskin ini. “Tidak ada tarif. Dan kami tidak pernah keluarkan aturan batas minimum pem­be­lian,” pungkasnya.

Lebih lanjut ia menerangkan, desanya telah mengambil jatah beras dua bulan. Hal itu di­lakukan agar pembagian beras bisa merata. “Kalau sekali ambil, banyak yang iri karena tidak kebagian. Jadi kami ambil per dua bulan. Sejak Minggu lalu, beras itu sudah dikirim ke 28 RT untuk disalurkan,” terangnya.(azi/c)