25 radar bogor

Pangsa Bank Syariah Bisa Tembus 20 Persen

AKTIVITAS: Salah satu aktivitas di perbankan syariah di Bogor. Bank Indonesia yakin pangsa perbankan syariah bisa menembus 20 persen.

JAKARTA–Pangsa perbankan syariah hingga kini belum beranjak dari kisaran 5 persen dari total aset perbankan nasional. Angka yang cukup kecil jika dibandingkan dengan potensi Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia. Bank In­donesia (BI) optimistis pangsa perbankan syariah mampu menembus 20 persen pada lima tahun mendatang.

’’Seharusnya bisa mencapai 20 persen dalam waktu yang tidak lama, yaitu dalam lima tahun mendatang,’’ tutur Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo dalam pem­bukaan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF) ke-4, belum lama ini.

Optimisme itu dapat terwujud bila sektor keuangan syariah diimbangi kemajuan sektor riil berbasis syariah. Selama ini, sektor seperti wisata halal dan fashion muslim tersebut belum tergarap maksimal.

Agus menyatakan, kini industri halal merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di dunia. Selain itu, Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dengan jumlah penduduk muslim yang banyak. Sayangnya, hingga saat ini pemenuhan kebutuhan halal diwarnai produk impor. Mulai makanan halal, kosmetik halal, hingga fashion. ’’Kita seharusnya bisa swasembada produk halal, bahkan melakukan ekspor ke luar,’’ ujarnya.

Menurut Agus, Indonesia perlu mengembangkan skema komersial dan sosial dari keuangan syariah dalam negeri agar dapat melakukan swa­sembada produk halal. ’’Op­timalisasi ekonomi syariah mampu membantu ekonomi dan mengurangi tekanan pada neraca transaksi berjalan Indonesia,’’ katanya.

ISEF kemarin juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK). Dalam sambutannya, JK menuturkan bahwa kemajuan negara tidak bisa hanya diukur dari angka ekonomi, tetapi juga kualitas. Menurut dia, sistem ekonomi syariah mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan sistem ekonomi konvensional. Sebab, sistem ekonomi syariah tidak pernah mengalami dampak signifikan kalau terjadi krisis. ’’London sudah membuktikannya dan menerapkannya hingga saat ini,’’ jelasnya.

Karena itulah, JK mengimbau para pesantren terus mengajarkan ilmu berdagang agar produktivitas masyarakat Indonesia makin tinggi. ’’Kegiatan pesantren di bidang ekonomi harus lebih ditingkatkan,’’ tegasnya.(pus/c14/sof)