25 radar bogor

Ciptakan Lagu Sendiri, Ada yang Dibawakan Memes dan Rida RSD

DUKUNGAN: Para staf Dr Arif Satria menyampaikan dukungan dan doa untuk kesuksesan Arif pada Sidang Paripurna Terbuka Pilrek IPB 2017 kemarin (15/11).NELVI/RADAR BOGOR

Di balik perilaku Dr Arif Satria yang humble, Rektor IPB periode 2017-2022 ini memiliki jiwa seni yang tinggi. Itu disampaikan Nur Hannah Muthohharoh, asisten Arif di Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) IPB.

Wanita yang akrab disapa Iir tersebut menuturkan, Arif memiliki jiwa seni yang lumayan bagus. Terbukti, beberapa hasil karya berupa lagu kerap diciptakan pria asal Pekalongan tersebut saat memiliki waktu luang. Semisal, saat dekan FEMA itu melakukan perjalanan dinas ke luar daerah.

’’Beliau ternyata miliki jiwa seni yang bagus. Selain memiliki sebuah album berisikan lagu-lagu ciptaannya, ia juga bisa bermain alat musik. Biasanyamain bass atau gitar kalau ada acara manggung dosen-dosen,’’ tutur Iir kepada Radar Bogor.

Menurut Iir, inspirasi menciptakan lagu didapat Arif seperti ketika berada di pesawat. Hal ini tidak banyak diketahui orang banyak. Hanya beberapa orang terdekat dan mahasiswa bimbingannya saja yang mengetahui hobi sang dekan.

Tapi, meski tidak banyak dikethaui, ada satu lagu yang paling terkenal berjudul Mahasiswa, yang diciptakan Arif untuk para anak didiknya. Lagu tersebut sangat populer di kalangan mahasiswa IPB.

’’Ada juga lagu ciptaan beliau yang dinyanyikan oleh artis, Rida dari Rida Sita Dewi dan Memes. Itu juga yang menurut saya capaian atau tolak ukur bahwa beliau punya jiwa seni yang tidak bisa diremehkan. Selain kemampuannya dalam ilmu pengetahuan,” beber Iir.

Selain musik, Arif juga terkenal sangat menjaga olahraga di tengah segudang agenda. Bulu tangkis adalah olahraga yang paling digemari. Gara-gara kegemarannya itu, Arif pernah dikabarkan menjadi atlet bulu tangkis nasional.

Sedangkan dalam urusan pekerjaan, pria yang doyan gorengan itu disebut sang asisten sebagai tipe pekerja keras. Humble tapi juga humoris. Arif tak ragu berbagi makanan dengan beberapa staf di berbagai kesempatan.

Selama proses pemilihan calon rektor, Iir menyebut atasannya itu sangat santai. Tapi tidak pada sesi dua, pemilihan bakal calon rektor dari 6 kandidat menjadi 3 orang. Saat itu menjadi kali pertama para kandidat melakukan presentasi.

’’Saat itu Bapak tegang, kelihatan sangat deg-degan. Beda dari sebelum-sebelumnya. Pada tahap akhir ini juga sangat santai dan rileks,’’ imbuhnya. Iir berharap, Arif menjadi rektor yang amanah, lebih merangkul IPB dari semua kalangan. “Yang paling saya yakin, menjadi rektor, IPB akan lebih cantik dari sisi interior dan eksterior,’’ tutupnya. (ran/d)