25 radar bogor

Sempat Terseok hingga Kontroversi

JAWARA LIGA 1: Bhayangkara FC merayakan kemenangannya sekaligus ditasbihkan sebagai juara Gojek-Traveloka Liga 1 2017.IST
JAWARA LIGA 1: Bhayangkara FC merayakan kemenangannya sekaligus ditasbihkan sebagai juara Gojek-Traveloka Liga 1 2017.IST

JAKARTA–Berakhir sudah perjuangan 18 klub mengarungi kompetisi Liga 1 2017. Puncak dari rangkuman perjalanan kompetisi kasta teratas di Indonesia itu adalah keberhasilan Bhayangkara FC resmi menjadi juara.

Perjalanan Bhayangkara FC menuju takhta memang cukup berliku. Sempat terseok-seok pada awal musim, tim asuhan Simon McMenemy akhirnya tampil memesona jelang garis finis. Meski dihiasi beberapa kontroversi, tim berjuluk The Guardian tersebut tetap sah menyandang status terbaik di Liga 1 2017.

Bhayangkara FC meraih 68 poin dari 34 pertandingan. Mereka unggul head-to-head dari Bali United yang menempati peringkat kedua dengan total raihan sama. Sepanjang musim, mereka mencatat 22 kemenangan dan 10 kali kalah.

Pada saat Bhayangkara FC berpesta, nasib berlawanan justru dialami Semen Padang. Tim asal Sumatera Barat itu harus rela turun kasta ke Liga 2 meski menang 2-0 atas PS TNI pada laga pamungkas. Pasalnya, pada saat bersamaan pesaing mereka, Perseru Serui, sanggup menang 2-0 di kandang Persib Bandung.

Alhasil, tim berjuluk Kabau Sirah itu terpaksa hanya bisa menempati peringkat ke-16 klasemen, dan menyusul Persib Balikpapan serta Gresik United yang sudah lebih dahulu memastikan terdegradasi.

Bagi Gresik United, persaingan di Liga 1 memang terlalu berat. Mereka menjadi tim yang paling sering kalah (28 kali) dan paling banyak kemasukan gol (104 gol). Namun, rekor tim dengan jumlah kebobolan terbanyak masih tetap dipegang PSPS Pekanbaru yang kemasukan 2017 gol di kompetisi Indonesia Super League 2012-2013.

Pelatih Persija Jakarta, Stefano Cugurra Teco, mengucapkan selamat kepada Bhayangkara FC usai juara Liga 1 2017. Namun, mereka bangga karena dua kali mengalahkan sang juara.

“Bhayangkara FC katanya main cadangan, tapi ternyata main inti. Kami berikan selamat buat mereka, tapi kami dua kali mengalahkan mereka di Liga 1,” ungkap pelatih Stefano Cugurra Teco kepada wartawan. Ia menilai kalau BFC memang layak juara. Secara permainan, kolektivitas tim berjuluk The Guardians itu dipuji pelatih asal Brasil tersebut.

Sementara, pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy memuji atmosfer pertandingan lawan Persija Jakarta di Stadion Patriot, Minggu (12/11). Dia memuji The Jakmania yang begitu bergelora.

Sejatinya, ini merupakan laga tandang buat Persija. Namun, nyaris semua tempat duduk di Patriot dipenuhi oleh suporter Persija. Bhayangkara FC yang jadi tuan rumah justru tertekan. Hal itu diakui oleh Simon McMenemy yang mengakui kekalahan 1-2 anak asuhnya dari Persija.

“Sebenarnya kami kalah bukan karena Jakmania, tapi mereka luar biasa. Saya kira wajar karena pertandingan ini adu gengsi,” ungkap Simon usai laga. Simon sendiri tak mau mencari alasan dari kekalahan tersebut. Dia saat ini tengah bahagia usai bawa timnya juara.(jpnn/dkw)