CIAWI–Berkurangnya lahan serapan terus berdampak pada ancaman longsor. Seperti di Desa Teluk Pinang, Kecamatan Ciawi, yang tengah ditangani UPT Pengairan wilayah Ciawi pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor.
“Dulunya sepanjang jalan ini adalah saluran irigasi. Seiring perkembangan zaman, sekarang di sekelilingnya ada pabrik, perumahan, dan lainnya. Wilayah resapan air pun jadi berkurang,” ujar Kepala UPT Pengairan Wilayah Ciawi pada Dinas PUPR Kabupaten Bogor, Eka Sukarna kepada Radar Bogor, kemarin (13/11).
Dalam keilmuan teknik sipil, lanjut Eka, nilai resapan yang ada di kawasan Teluk Pinang bernilai satu. Jika angka maksimal, maka daya resapan air mengurang. Berkurangnya hal itu berdampak pula pada air yang terbuang bebas untuk mencari dataran lebih rendah. “Kalau ada stuktur tanah yang dilalui air tidak kuat, maka akan terjadi longsor,” imbuhnya.
Eka menilai, longsoran tidak hanya dipicu rendahnya daerah resapan air. Dari jalan sendiri, sudah harus ada perbaikan drainase. Pada 2014 lalu, telah dibangun sodetan jalur, tapi belum berfungsi maksimal. Sehingga saat hujan air meluap ke jalan.
Selain itu, penghambatan juga karena adanya lintasan kabel. Sehingga sampah yang mengalir tersumbat tidak mampu terbawa air.
Untuk mencegah longsor susulan, kata dia, harus segera dibangun tanggul penahan tanah (TPT). Membutuhkan perbaikan sepanjang 15 meter dengan tinggi 3 meter. “Kami akan memperbaiki. Secepatnya besok (hari ini, red) segera dilaksanakan. Batu, beronjong, dan tenaga sudah siap,” pungkasnya.(don/c)