25 radar bogor

Hanura: Bagus-STS tak Bisa Diubah

SEMANGAT: Sugeng saat berdialog dengan para pendukungnya.SOFYAN/ RADAR BOGOR
SEMANGAT: Sugeng saat berdialog dengan para pendukungnya.SOFYAN/ RADAR BOGOR

BOGOR–Peluang Sugeng Teguh Santoso (STS) menjadi kepala daerah, semakin terbuka lebar di Pilwalkot Bogor. DPC Hanura Kota Bogor rupanya sudah memiliki pasangan calon untuk menjadi wali kota dan wakil wali Kota Bogor 2018.

DPC Hanura Kota Bogor telah merekomendasikan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Hanura, Bagus Karyanegara dan STS untuk berpasangan. “Saat ini, sudah ada di DPD Jawa Barat, sedang kami usulkan agar bisa diterima DPP,” ujar Ketua Bapilu Partai Hanura Kota Bogor, Frenky Alexander Siritonga.

Hasil kesepakatan partai, kata dia, sebagai calon wali kotanya Hanura sudah menunjuk Bagus dan wakilnya Sugeng Teguh Santoso. Saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan partai pusat untuk dikeluarkannya SK resmi. “Tunggu saja, target di akhir November sudah keluar,” ujarnya.

Ia berharap, bukan saja mendapatkan SK rekomendasi tetapi duet Bagus-STS tersebut juga dapat memenangkan kompetisi Pilwalkot Bogor. Menurutnya, tim termasuk partai mempunyai nilai plus tersendiri terhadap dua nama yang diajukan menjadi calon kepala daerah.

“Intinya kami meyakini bahwa kedua calon ini adalah pemenang. Makanya sudah mengeluarkan rekomendasi untuk mereka berdua,” tegasnya.

Soal PDI Perjuangan, ia juga masih menunggu hasil rekomendasi. Meski ada dua figur, ia berharap tetap dapat memasangkan Bagus-STS. “Saya tidak lihat struktural atau bagaimana, kita mencoba memajukan kadernya, yaitu Pak STS untuk jadi wakil Kang Bagus,” tambahnya.

Saat ditanya kemungkinan terburuk, Partai Hanura dengan segala risikonya sudah mencari alternatif lain. Tetapi, ia meyakini bahwa STS merupakan calon yang akan diusung PDI Perjuangan.

“Kami sudah mengeluarkan satu pasang calon yang tidak mungkin bisa diubah lagi. Tentunya kalau ada perubahan, alternatifnya harus ada, apakah itu ke partai lain atau seperti apa. Itu lebih diserahkan ke figurnya, Kang Bagus dan Pak Sugeng, seperti apa kesepakatannya,” tukasnya.(ded/c)