25 radar bogor

Kenali Sindrom Sleeping Beauty yang Rentan Serang Usia Remaja

Kenali Sindrom Sleeping Beauty

Siti Raisa Miranda atau Echa Si ‘Putri Tidur’ dari Banjarmasin, yang diduga mengidap sindrom Kleine-Levin atau bahasa awamnya sindrom putri tidur, mengalami tidur lebih lama daripada orang normal. Lalu apa sebetulnya sindrom putri tidur itu ?

Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Medika Dramaga Bogor Zainal Arifin menjelaskan sindrom Sleeping Beauty atau di dalam dunia medis disebut KLS (Kleine-Levin Syndrom) adalah penyakit syaraf langka dimana penderita tidak bisa mengontrol rasa kantuknya. “Sebuah kelainan gangguan tidur, penderita bisa tertidur dengan jangka waktu sangat panjang, bisa selama berhari-hari sampai berminggu-minggu, tergantung berapa lama penyakit itu muncul dan kambuh,” jelasnya.

Di antara waktu tidurnya tersebut, penderita biasanya dapat bangun untuk beraktivitas di alam bawah sadarnya seperti makan, minum dan ke kamar mandi. “Penderita mampu melakukan aktivitas tetapi di bawah alam sadarnya, jika penderita beraktivitas ketika tidur itu merupakan rangkaian dari proses tidurnya,” tutur dr Zainal Arifin, Sp.S.

Dokter Zainal menuturkan KLS ini sangat langka, kemungkinan hanya ada 1000 penderita di dunia. Sebelum mendiagnosa seseorang menderita KLS, terlebih dahulu harus dihilangkan penyebab-penyebab lain kenapa penderita tertidur terlalu lama. Misalkan, pada keadaan pasien depresi atau kelainan organik yang juga memungkinkan untuk seseorang tidur dalam jangka waktu lama, keterkaitan KLS harus dibedakan dengan penyebab kelainan psikiatri.

 

Yang rentan menderita KLS adalah usia remaja, gejala untuk KLS adalah lama tidur yang terlalu panjang disertai mudah tersinggung, lemah, lesu, ketika bangun penderita bisa bertingkah laku seperti anak kecil, hal tersebut masih dalam proses tidur dilakukan di alam bawah sadarnya, penderita juga menjadi sensitif terhadap suara, cahaya, dan lain-lain. “Jika penderita bangun dan kita bertanya mengenai kejadian sebelumnya, penderita tidak mengetahui karena sebelumnya tidak dalam keadaan sadar,” jelasnya.

Dokter Zainal menjelaskan, KLS ini bisa menganggu kesehatan tergantung kepada kondisi penderita, jika penderita bangun dan cepat dalam masa pemulihan itu bisa lebih baik, tetapi yang ditakutkan pada saat tidur dalam waktu lama, asupan yang masuk ke dalam tubuh tidak memenuhi itu akan menganggu kesehatannya. Apalagi jika penderita memiliki penyakit lain, potensi akan lebih buruk. Penyakit lain yang memiliki ciri-ciri serupa adalah penderita depresi berat, bipolar, dan penyakit organik. “Harus dibedakan antara tidur atau kesadaran yang menurun,” tuturnya. (cr6)