25 radar bogor

Bogor Dijamin Fatsun

FATSUN: Kader Partai Golkar Kota dan Kabupaten Bogor berfoto bersama bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, kemarin (9/11).

PENGURUS Kecamatan Partai Golkar se-Jawa Barat tidak bisa menerima keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar yang mengusung Ridwan Kamil. Sebab, sejak awal mereka lebih mendukung kader internal, yaitu dedi Mulyadi.

“Pengurus PK dan kader Golkar se-Jabar lainnya tentu kecewa dengan rekomendasi atau keputusan DPP. Sebab, sebelumnya kita semua sepakat bahwa yang menjadi bakal calon gubernur di pilgub Jabar itu Dedi Mulyadi,” tutur pengurus Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung , Yayan Heriyana Boyay kemarin (09/11).

Dia kecewa dengan sikap DPP yang tidak mendengar aspirasi bawah. Apalagi, penjaringan aspirasi di Jabar sudah melalui mekanisme dengan benar. “Kan sudah jeklas, mekanisme pengajuannya dari bawah hingga ke pusat. Ini tiba-tiba ada nama Ridwan Kamil yang jelas-jelas tidak ikut dalam mekanisme partai,” jelasnya.

Yayan memastikan, PK Partai Golkar se-Jawa Barat akan menggugat keputusan DPP melalui meja Mahkamah Partai Golkar se-Jawa Barat atas keputusan DPP mengusung Ridwan Kamil yang jelas-jelas bukan kader Golkar.

Saat ini PK Golkar se-Jabar segera bergerak dan mengumpulkan data yang nanti di jadikan bukti bahwa kader Golkar Jawa Barat tidak setuju atas keputusan DPP Partai Golkar.

“Kita masih mengumpulkan data dari bawah. Di Jabar ada ribuan desa dan 600 kecamatan. Maka, kita akan berlari untuk mengumpulkan data tersebut,” ujarnya.

Selain marah dan kecewa terhadap keputusan DPP Partai Golkar, pihaknya kecewa atas keputusan Dedi Mulyadi yang menerima begitu saja keputusan DPP Partai Golkar. Padahal, nama Dedi Mulyadi sudah menjadi keputusan bersama di tingkat DPC hingga DPD Golkar Jawa Barat.

SIkap DPP semacam itu berpotensi mengakibatkan pecahnya suara Partai Golkar. Yaitu, kubu Dedi Mulyadi melawan kubu pendukung pencalonan Ridwan Kamil. Korbannya aadalah elektabilitas Partai Golkar.

“Kami khawatir suara akan pecah. Golkar menjadi tidak lagi di cintai dan elektabilitas bisa turun drastis. Terutama di tingkat bawah yang setia dengan baju kuning,” keluhnya.

Menanggapi itu, Sekretaris DPD Partai Golkar Heri Cahyono menegaskan seluruh kader partai wajib fatsun dengan putusan tersebut. Heri pun memastikan Kota Bogor fatsun pada keputusan itu dan siap memenangkan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqien menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat.

Menurutnya, tanpa menunggu aba-aba, ia akan melakukan sosialisasi dengan berbagai macam cara untuk mengenalkan pasangan tersebut. “Mulai detik ini Kota Bogor akan kami sosialisasikan,” cetusnya.

Ia juga mengajak seluruh jajaran Partai Golkar di Kota Bogor, mulai pengurus DPD Partai Golkar, hasta Karya, sayap partai yaitu AMPG dan KPPG, serta pengurus PK dan PL se-Kota Bogor, tetap fatsun pada putusan pimpinan partai.

“Saya selaku sekretaris DPD Golkar Kota Bogor, saya jamin semua kompak, fatsun dan siap memenangkan pasangan ini,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD Golkar Kabupaten Bogor, Ade Ruhandi, juga mendukung pasangan tersebut untuk maju di Pilgub Jawa Barat. “Kalau wakilnya tidak dari Golkar, di kemudian hari bisa saja ada aspirasi dari DPD Golkar Kabupaten Bogor,” ujar Ade.

Ia menilai, jika calon pendamping Kang Emil berasal dari Partai lain, bukan tidak mungkin DPD Golkar Kabupaten Bogor meminta untuk meninjau ulang putusan yang telah dikeluarkan DPP tersebut.

Terpisah, Sekretaris PDK Kosgoro 1957 Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom menegaskan, barisan Golkar Kabupaten Bogor saat ini masih dinamis, ia menegaskan tidak ada penolakan termasuk PK di Kabupaten Bogor tetap fatsun terhadap keputusan yang telah dikeluarkan DPP Golkar. “Satu komando kita mah,” tutupnya. (mg2/rie/JPG/c19/fat/ded)