25 radar bogor

SMA Kosgoro Asah Kepedulian dengan Donor Darah

KEGIATAN SOSIAL: Pelajar dan guru SMA Kosgoro saat donor darah dalam rangka memperingati HUT ke-60 Kosgoro dan Hari Pahlawan.

BOGOR-Memperingati Hari Pahlawan sekaligus HUT ke-60 Kosgoro yang jatuh pada 10 November 2017, SMA Kosgoro Kota Bogor mengadakan serangkaian kegiatan. Di antaranya seminar, upacara bendera, dan donor darah di lingkungan sekolah SMA Kosgoro Kota Bogor, kemarin (08/11).

Kepala SMA Kosgoro, Tri Atmojo memberikan penghargaan terhadap kegiatan donor darah ini, terutama kepada siswa kelas 12 yang berani menyumbangkan darahnya. “Donor darah merupakan perbuatan mulia, perwujudan dari rasa rela berkorban atau kepedulian sosial. Karena orang-orang itu dengan ikhlas menyumbangkan darahnya tanpa melihat suku, ras, agama dan golongan,” kata Tri dalam kata sambutannya.

Pembina PMR unit SMA Kosgoro, Yeni Satria Warman menjelaskan, kegiatan donor darah ini adalah kegiatan rutin tahunan yang dilakukan SMA Kosgoro. “Tema kegiatan tahun ini adalah ’Donate Bloot for Indonesia’. Melalui kegiatan ini kami ingin menumbuhkan kesadaran di kalangan remaja, terutama SMA Kosgoro untuk mau mendonorkan darahnya demi kemanusiaan dan itu adalah suatu hal yang sangat baik,” jelas Yeni.

Ketua pelaksana kegiatan donor darah, R. Ajeng Arianingtias menam­bah­kan, donor darah dilakukan atas kerja sama dengan Unit Transfusi Darah Cabang Palang Merah Indonesia (UTDC PMI) Kota Bogor. “Donor darah mendapat sambutan baik dari para siswa, guru, serta karyawan dan ambil bagian dari sekolah lain seperti dari SMA Muhammadiyah,” terangnya.

Sebanyak 312 siswa kelas 12 diperiksa untuk diambil darahnya. Ajeng menyebutkan, pemeriksaan yang dilakukan merupakan prosedur sebelum melakukan donor darah.Hasilnya, banyak juga siswa yang tidak memenuhi syarat untuk mendonor.

“Hanya yang memenuhi persyaratan yang dapat melakukan donor darah, usianya harus lebih dari 17 tahun, tidak minum obat minimal 2 jam sebelum donor, dan dalam kondisi sehat dan sebagainya. Hal ini menjadi wawasan juga bagi siswa yang sebelum-belumnya beleum mengetahui persyaratan,” jelasnya.

Respons positif disampaikan oleh para siswa dalam kegiatan donor darah ini, seperti yang dikemukakan Audrey Maharani dan Inge Ance dari kelas 12-IPA 1. ”Kami senang ikut donor darah yang pertama kalinya, meskipun ada perasaan takut melihat jurum suntiknya. Semoga kegiatan kemanusiaan ini terus berlanjut,” harapnya.(cr1/c)