25 radar bogor

Pentingnya Edukasi Keuangan di Sekolah, OJK dan OTO Group Sosialisasi di SMAN 7

ica/radar bogor SIMULASI UNBK: Pelajar SMK Penerbangan Angkasa Bogor, Lanud Atang Sendjaja (Ats) saat mengkuti simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

BOGOR–PT OTO Multiartha atau OTO Group bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan sosialisasi literasi edukasi keuangan kepada ratusan siswa-siswi SMAN 7 Kota Bogor di aula SMAN 7, pekan lalu.

Direktur PT OTO Group, Nugro­ho Triko Pramono men­jelaskan, seminar tersebut meru­pakan salah satu program pen­didikan yang dilakukan PT OTO Group, yaitu memberikan edukasi kepada masyarakat (khususnya pelajar) bahwa perkembangan ekonomi suatu negara bergantung dengan banyaknya transaksi keuangan yang dilakukan masyarakatnya. “Jasa keuangan tidak hanya menabung, transfer dan se­simpel itu. Tapi mereka harus ta­hu untuk apa mereka ber­tran­saksi. Misal­nya, mengambil se­­buah motor di suatu leasing. Buk­an sekadar keinginan me­reka beli motor dan kredit,” je­las­­nya kepada Radar Bogor.

Tapi, kata dia, generasi muda harus mengerti apa saja kese­pakatan saat mengambil suatu barang di leasing atau ber­transaksi. “Ada keuntungan dan aturan mainnya. Seperti bunga­nya. Ada juga dampak bagaimana mereka kalau tidak membayar, bera­pa lama leasing mengambil barang jika tidak membayar. Hal itu yang masih banyak be­lum dimengerti,” jelas Nugroho.

Hal lain yang perlu diketahui, lanjutnya, yaitu pintarnya seseorang membelanja­kan uang dengan cara kredit. ”Banyak yang gengsi kredi, padahal mereka yang kredit merupa­kaan orang yang justru cerdas. Sebab, memutar uang untuk usaha atau keperluan lain yang bisa menghasilkan uang,” kata dia.

Nugroho berharap, kegiatan yang telah dijalankan beberapa tahun ini bisa membuka wa­wasan luas tentang transaksi keuangan para generasi muda.

Di tempat yang sama, Kepala SMAN 7, Acep Sukirman m­e­nyam­but baik kegiatan tersebut. Dia dan beberapa tenaga pendidik banyak mengetahui hal-hal yang belum diketahui. “Saya harap ilmu ini membuka wawasan anak-anak,” tutup Acep.(ran/c)