25 radar bogor

Arif Satria Masih Unggul

BOGOR–Setelah ditetapkan tiga calon rektor IPB beberapa waktu lalu, Radar Bogor kembali melakukan polling. Hasilnya tak jauh berbeda dengan polling pemilihan rektor IPB sebelumnya. Dr Arif Satria lagi-lagi unggul di antara calon rektor lainnya diikuti Prof Yonny Koesmaryono dan Prof M. Yusram Massijaya.

Polling dilakukan terhadap 300 responden yang merupakan civitas akademika Institut Pertanian Bogor (IPB), di antaranya guru besar, dosen, pegawai hingga mahasiswa. Hasilnya, sebanyak 92 persen responden mengaku tahu bahwa Senat Akademik (SA) telah memilih tiga nama calon rektor IPB. Lalu 7 persen tidak tahu dan 1 persen memilih tidak menjawab.

Saat ditanya apakah mengenal tiga nama calon rektor tersebut, sebanyak 69 persen responden mengaku mengenal, 26 persen tidak mengenal, dan 5 persen memilih tidak menjawab.

Selanjutnya dari tiga nama, Dr Arif Satria dinilai paling layak menjadi rektor IPB. Sebanyak 46 persen responden memilih Arif yang hanya beda tipis dengan Prof Yonny Koesmaryono yakni 45 persen. Sedangkan 9 persen memilih Prof M. Yusram Massijaya.

Pemimpin Redaksi Radar Bogor Nihrawati AS mengatakan, polling yang dilakukan tim Radar Bogor untuk mengetahui sejauh mana pilihan civitas akademika jika diberi kesempatan memilih langsung. Meski demikian, kata Nihrawati, penentuannya tetap di tangan Majelis Wali Amanat (MWA).

Sebelumnya diberitakan, pada pemilihan enam bakal calon rektor (BCR) IPB, Radar Bogor membuat polling dengan hasilnya Dr Arif Satria berada di urutan pertama yang memperoleh 30,5 persen. Beda tipis dengan Arif, Prof Yonny Koesmaryono 30,0 persen. Berikutnya Prof Luki Abdullah 13,5 persen, Prof Hermanto Siregar 12,0 persen, Prof M. Yusram Massijaya 6,0 persen, dan Dr Agus Purwito 4,5 persen. Sisanya, 3,5 persen memilih tidak menjawab.

Pada polling tersebut, para responden menaruh harapan besar terhadap rektor terpilih. Banyak hal yang harus diperbaiki orang nomor satu di kampus inovasi tersebut. Pertama persoalan riset. Sebanyak 37,0 persen masyarakat akademik IPB meminta dibuat program riset atau inovasi-inovasi IPB yang memiliki keterkaitan dengan kepentingan masyarakat atau industri.

Masalah yang tak kalah penting yakni soal fasilitas. Sebanyak 30,9 persen meminta rektor terpilih memperbaiki atau mengatasi masalah fasilitas seperti asrama mahasiswa, listrik, air bersih, internet. Mereka juga berharap agar kesejahteraan pegawai ditingkatkan dan rektor terpilih bisa mengoptimalkan program-program ekstrakurikuler dan menjadikannya bagian dari kurikulum IPB.

Sementara itu, pihak di luar civitas akademika juga menaruh harapan pada rektor IPB terpilih nantinya. Misalnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengaku, selama ini Pemkot dan IPB bersinergi dalam banyak hal. Tidak hanya terkait pembangunan Bogor dan penataan kota secara fisik, melainkan pembangunan karakter generasi masa depan. “Saya berharap komunikasi yang sangat baik ini bisa berlanjut siapa pun rektornya,” kata Bima kepada Radar Bogor.

Hal senada diungkapkan Bupati Bogor Nurhayanti. Sebagai daerah domisili IPB, Nurhayanti berharap IPB semakin maju dan sukses dengan programnya termasuk kerja sama dengan Kabupaten Bogor semakin ditingkatkan. “Khususnya dalam menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan daya beli petani melalui peningkatan hasil produksi pertanian,” ujar Nurhayanti.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappe­dalitbang) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah menambahkan, IPB adalah sebuah institusi perguruan tinggi yang ternama di Indonesia khususnya di bidang pertanian.

“Kita sangat beruntung bahwa IPB berada di Bogor. Inovasi maupun prestasi yang dihasilkan oleh IPB baik dalam skala nasional maupun internasional akan turut mengangkat nama Bogor,” ujar Syarifah.

Dia berharap rektor baru IPB selain berkiprah secara nasional dan internasional dapat lebih meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor, terutama di bidang pertanian dan pemberdayaan masyarakat serta lebih meningkatkan komunikasi dengan pemerintah daerah, memberikan saran pemikiran bagi kemajuan Kabupaten Bogor. “Tantangan ke depan, IPB harus mampu memberikan nilai tambah yang tinggi di bidang pertanian sehingga bisa menjadi lokomotif pembangunan ekonomi daerah,” katanya.

Seperti diketahui, pemilihan rektor IPB periode 2017–2022 tinggal selangkah lagi. Senat Akademik mengumumkan tiga nama yang melaju ke tahap selanjutnya Senin, 9 Oktober lalu. Mereka adalah Dr Arif Satria, Prof M. Yusram Massijaya, dan Prof Yonny Koesmaryono.

Ketua Senat Akademik (SA) IPB, Prof Tridoyo Kusumastanto mengatakan tiga nama yang lolos itu diambil dalam keputusan musyawarah untuk mufakat dalam rapat pleno di Gedung Rektorat Andi Hakim Nasution, Senin (9/10) lalu. Setelah mengumumkan tiga nama, SA menyerahkan surat keputusan SA Nomor 77 IPB K 2017 tentang penetapan calon rektor IPB periode 2017-2022 kepada pimpinan Majelis Wali Amanat (MWA).

Usai sidang pleno, Ketua MWA IPB, Prof M A Chozin mengatakan, proses pemilihan rektor telah memasuki tahapan paling menen­tukan. MWA telah menerima tiga calon rektor IPB sesuai hasil ketetapan rapat pleno SA IPB.

MWA, sambung Chozin, sebagai forum keputusan tertinggi IPB, sebagai perguruan tinggi berbadan hukum akan memilih dan menetapkan rektor terpilih dari tiga calon rektor yang diajukan SA IPB melalui sidang paripurna yang rencananya pertengahan November ini.(rp1/cr1/d)