25 radar bogor

Pedagang Pafesta Terkatung-katung

TAK TERURUS: Sejumlah pedagang Pafesta menyambangi kios yang lama tak terisi akibat banyaknya masalah di tubuh pengelola, kemarin.

CISARUA–Sebanyak 202 pedagang rencananya akan menyambangi gedung DPRD Kabupaten Bogor untuk mengadukan nasib mereka,Selasa (31/10) hari ini. Mereka ingin bertemu Komisi III.

Kuasa hukum Forum Komunikasi Pedagang Pafesta (FKPP),Cecep Safrudin mengatakan,terbengkalainya nasibpedagang akibat manajemen yang semrawut. Bahkan, sudah tiga kali beralih kepemilikan yakni Bina Persada, Kesejahteraan Perumahan Angkatan Darat,dan PT Darmarindo.

Kondisi itu membuat nasib para pedagang menjadi stagnan karena tidak bisa berjualan.Meski kini dipegang pemilik baru, tapi pengelolaannya tidak berjalan dan masih menyisakan masalah.

”Dalam catatan kami, ada 430 kios di Pafesta. Para pedagang telah menyetor 30 persen kepada pengembang pasar,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (30/10).

Cecep menyebut jika dikalkulasikan dana yang telah kios di Pafesta. Para pedagang telah menyetor 30 persen kepada pengembang pasar,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (30/10).

Cecep menyebut jika dikalkulasikan dana yang telah masuk pada pengembang mencapai Rp16,8 miliar.Sedangkan pedagang sudah telantar sejak delapan tahun lalu. PKPP akan mengambil langkah hukum jika konsultasi dengan Komisi III deadlock.

”Pilihannya kapan akan menempati kios atau dana dikembalikan secepatnya,” tegas Cecep.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Wawan Haikal Kurdi mengungkapkan, ada permasalah yang terjadi pada Pafesta. Saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) belum lama ini, ditemukan banyak bangunan kosong dan pembuangan limbah yang tidak semestinya.

”Kami sidak sesusai tupoksi.Namun saat sidak terkuak jika para pedagang ini mengadukan bahwa manajemen bermasalah sudah menyetorkan dana 30 persen, tapi tak bertuah. Kami akan tampung, dan akan dilaporkan ke pimpinan,” singkatnya.(don/c)