25 radar bogor

Meninggal Dua Kali

Kematian mestinya setara dengan kelahiran. Jadi momen sekali seumur hidup. Tidak perlu seperti pernikahan, bisa dua kali atau lebih. Faktanya, itulah yang terjadi pada Watson Franklin Mandujano Doroteo.

Dia meninggal dua kali. Pada kematian pertama, dia kembali bernapas ketika dimasukkan ke peti. Tapi kemudian dinyatakan wafat untuk kali kedua.

Pria yang berusia 24 tahun itu dinyatakan meninggal oleh para dokter di Contingency Hospital, Tingo Maria, Peru. Doroteo meninggal gara-gara demam setelah menjalani operasi di sebuah klinik. Keluarganya menyiapkan pemakaman. Namun, saat peti matinya diusung, Doroteo bernapas. Keluarga lantas memanggil dokter.

”Dia menunjukkan tanda vital sehingga kami langsung melarikannya ke rumah sakit terdekat,” ungkap salah seorang kerabat sebagaimana dikutip Los Andes. Sayang, begitu tiba di unit gawat darurat, Doroteo tak lagi menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Orang tua si pemuda, yang awalnya sedih setengah mati, jadi mengamuk. Mereka menuntut keadilan atas kematian sang putra.

Pihak kepolisian setempat kini menyelidiki kasus tersebut. Menurut kerabat Doroteo, kematian tersebut disebabkan penggunaan dosis obat bius yang tidak tepat. Kalau kasus­nya seperti itu, masih mau bilang lebih baik sakit gigi daripada sakit hati?(Mirror/fam/c11/na)