25 radar bogor

Birrul Waalidain Dengarkan Masukan Mahasiswa

BAWA PEM­BAHARUAN: Delapan mahasiswi UIKA foto bersama guru dan siswi Birrul Waalidain.
BAWA PEM­BAHARUAN: Delapan mahasiswi UIKA foto bersama guru dan siswi Birrul Waalidain.

BOGOR–Kurikulum 2013 sudah diterapkan secara bertahap di sekolah-sekolah di Kota Bogor. Termasuk di sekolah yang dibawahi Yayasan Birrul Waalidain. Namun, dalam pelaksanaannya, pihak yayasan tidak menutup diri dari masukan-masukan pihak lain.

Seperti hadirnya mahasiswa Universtas Ibn Khaldun (UIKA) yang sedang PPK (pengembangan profesi keguruan) di Birrul Waalidain, membuat yayasan merasa senang. Ketua Yayasan Birrul Walidaiin mengaku, yayasannya sangat terbuka terhadap masukan, bahkan perubahan yang dilakukan mahasiswa UIKA jika itu diperlukan. “Kami bukan mau menggurui mereka, justru ini anak-anak muda harus kita dengar masukannnya. Maka sekolah kami dengan ada teman-teman di sini selama tiga bulan bisa mengadakan pembaruan,” bebernya.

Memed mengatakan, ilmu terbaru yang didapatkan mahasiswa UIKA, mampu mengubah pandangan para guru terhadap kebiasaan mengajar, atau ilmu mengajar yang terdahulu.

“Kurikulum itu kan dinamis, dan ciri khas itu yang membuat pendidikan maju atau tidak. Kita tidak mungkin jalan di tempat. Oleh karena itu saran dan pendapat mahasiswa, silakan sampaikan kepada kami, supaya kami bukan sekadar ingin didengar, tetapi banyak mendengarkan,” kata Memed.

Peserta PPK dari UIKA, Fitria mengatakan, Birrul Waalidaiin sudah menerapakan Kurikulum 2013 di hampir semua kelas, hanya satu kelas saja yang belum. Ia menuturkan, penerapan Kurikulum 2013 di sekolah tersebut sudah baik. Ia beserta kelompok PPK-nya yang berjumlah delapan orang sangat senang bisa PPK di Birrul Waalidain.(cr1/c)