25 radar bogor

24 Jam Cetak E-KTP Prioritaskan yang Rekam sebelum 2017

BOGOR–Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bogor pekan ini menggeber proses pen­cetakan e-KTP. Itu setelah Ke­men­terian Dalam Negeri (Kemendagri) mendistribusikan 60 ribu blangko e-KTP, sesuai permintaan Pemerintah Kota Bogor. Bahkan, untuk mempercepat proses pencetakan, petugas Disdukcapil bekerja 24 jam.

“Proses pencetakan massal e-KTP yang statusnya print ready record (PRR) sebanyak 20 ribu keping, ditargetkan rampung pada Kamis atau Jumat ini,” kata Kepala Disdukcapil Kota Bogor, Dody Ahdiat.

Dia menjelaskan, jumlah e-KTP yang sudah dicetak dan berstatus PRR mencapai 75 persen. Petugas Disdukcapil bekerja 24 jam dengan dibagi dalam dua shift, yakni siang dan malam.
“Jadi, ada petugas siang dan malam. Memang kalau mencetak e-KTP pada malam hari itu lebih cepat. Sementara itu, untuk pendistribusian e-KTP akan berkoordinasi dan bekerja sama dengan para camat dan lurah untuk diserahkan kepada warga Kota Bogor,” jelas Dody.

Dia menambahkan, saat ini data e-KTP Kota Bogor dan yang sudah terekam mencapai 96 persen dari 774 ribu jiwa lebih. Namun, yang belum merekam ada sebanyak 4 persen. Ditargetkan seluruhnya rampung pada Desember 2017, menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota-Wakil Wali Kota Bogor 2018.

“Bagi warga yang belum memiliki e-KTP akan diberikan surat keterangan (suket) sebagai gantinya. H-1 pencoblosan, suket masih akan dikeluarkan Disdukcapil untuk warga yang telah berusia 17 tahun,” imbuhnya.

Untuk menyelesaikan misi dua pekan pencetakan dan distribusi e-KTP, semua bidang di dinasnya akan dikerahkan. Termasuk alat-alat seperti printer dan komputer.

“Untuk alat cetak, kami kerahkan delapan unit keseluruhan. Dua unit dari Kemendagri, dan enam dari APBD. Yang dua punya APBD kita, sedang diperbaiki dan katanya sudah selesai. Tinggal diambil saja,” kata Dodi.

Dia memastikan, dengan delapan alat cetak, Disdukcapil bisa mencetak setidaknya 5.000 keping e-KTP per hari. Disduk­capil akan mempri­oritaskan proses pencetakan e-KTP untuk 93.454 data.

Wali Kota Bogor Bima Arya menerangkan, persoalan e-KTP yang dihadapi Pemkot Bogor direspons pemerintah pusat (Kemendagri). Saat ini Disdukcapil Kota Bogor telah memiliki 60 ribu blangko e-KTP kiriman dari pusat dan ditunjang dengan empat mesin untuk mencetaknya.

Bagi warga Kota Bogor yang telah merekam datanya sebelum akhir Desember 2016, e-KTP akan segera dicetak dalam beberapa hari ke depan. Tetapi, bagi warga yang merekam data pada Januari 2017 hingga saat ini, masih harus menunggu konfirmasi dari pusat terlebih dahulu untuk siap cetak.

Di tempat terpisah, pemerintah terus mempercepat proses perekaman e-KTP untuk persiapan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan, saat ini sudah terekam 96 persen. “Tinggal 2–3 juta penduduk yang belum melakukan perekaman,” kata Tjahjo seusai rapat koordinasi di Kementerian Polhukam, Jakarta, kemarin (30/10).

Menurutnya, warga yang belum terekam diperkirakan kebanyakan dari tenaga kerja Indonesia (TKI) yang berada di luar negeri. Dia meminta warga proaktif, sebab pemerintah tidak bisa jemput bola terus.

Lebih lanjut Tjahjo berharap warga yang belum melakukan perekaman tidak mengganggu pelaksanaan Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. Apalagi, pada Pemilu 2019 sudah berbasiskan nomor induk kependudukan (NIK).(wil/ric)