25 radar bogor

Cegah Osteoporosis dengan Senam

SEMANGAT: Warga Bogor mengikuti senam osteoporosis di Taman Malabar, Sabtu (28/10).
SEMANGAT: Warga Bogor mengikuti senam osteoporosis di Taman Malabar, Sabtu (28/10).

BOGOR–Osteoporosis atau pengeroposan tulang masih dipandang sebagai sesuatu yang jauh sebelum akhirnya terjangkit. Padahal, risiko osteoporosis sudah sangat meningkat. Karena itulah, Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) Kota Bogor menghelat senam osteoporosis di Taman Malabar, Sabtu (28/10).

Ketua DPC Perwatusi Kota Bogor, Lily Soewarna mengungkapkan, senam osteo­porosis kali ini merupakan agenda di tiap tahunnya, tetapi berbeda konsep. Tidak menutup kemungkinan, senam osteopo­rosis tahun depan diadakan di Kebun Raya Bogor (KRB) dengan skala yang lebih besar. “Visi misi kita, memasyarakatkan osteoporosis dan agar masyarakat sadar, pencegahan dini osteoporosis,” jelasnya.

Dalam kegiatan tersebut, setiap peserta senam diminta duduk di kursi untuk mencegah terjadinya keretakan pada tulang. Usia peserta sendiri, kata Lily, berusia 50 tahun ke atas.

“Meskipun senam di kursi, tetap ada pemanasan dan pendinginan. Maksudnya, meskipun di kursi, seluruh badan harus bergerak. Karena gerakannya dibuat oleh ahli-ahli tulang, jadi enggak asal,” imbuhnya.

Lebih lanjut Lily mengatakan, setelah 45 menit lamanya seluruh peserta bersenam osteoporosis. Kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan kepadatan tulang. Sebelumnya, peserta pun diberi informasi perihal apa itu osteoporosis.

“Kenapa osteoporosis itu kepadatan tulangnya sudah mengurang, kenapa harus melakukan agar osteoporosis tidak terjadi. Mencegahnya harus senam, jalan kaki, berenang, dan makan sehat. Makanya, senamnya harus selalu di luar, agar terkena paparan sinar matahari,” tuturnya.

Lily tak menampik bahwasa­nya masih banyak yang menganggap sepele osteoporo­sis. Padahal, jika tulang sudah keropos dan tidak dijaga, maka keroposnya tulang akan semakin drastis. “Dengan senam osteoporosis ini akan memperlambatnya. Nah, kalau mencegah itu ada lagi, namanya senam pence­gahan osteoporosis,” ungkap­nya.

Lily berharap, visi misi Perwatusi agar masyarakat peduli dan mencintai osteoporosis bisa terwujud, salah satunya dengan event ini. Sebab, mereka yang sudah terkena osteoporosis kemudian rutin dan telaten melakukan senam osteoporosis, yang awalnya menggunakan tongkat, lama kemudian akan melepaskannya.(wil/c)