25 radar bogor

Cara Seameo Biotrop Lestarikan Keanekaragaman Hayati, Adu Kicau Ratusan Burung Lovebird

SERIUS: Tim juri sedang menilai peserta lomba kontes burung hias di Seameo Biotrop, kemarin (29/10).
SERIUS: Tim juri sedang menilai peserta lomba kontes burung hias di Seameo Biotrop, kemarin (29/10).

Sebanyak 800 burung jenis lovebird beradu menjadi pemilik kicauan terindah dalam Kontes Burung Hias: Road to The Trophy of Seameo Biotrop Golden Anniversary Seameo Biotrop Tajur, kemarin (29/10). Kontes yang bertajuk “Promoting Sustainable Utilization of Songbird” itu merupakan bentuk kerja sama Seameo Biotrop dengan IPB.

Direktur Seameo Biotrop, Irdika Mansur mengungkapkan, pihaknya juga menggandeng Paguyuban Penggemar Kenari (Papburi) Klaten Chapter Jabodetabek sebagai upaya mendukung partisipasi aktif pencinta burung, dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati khususnya burung hias.

“Kegiatan ini dalam rangka menuju ulang tahun ke-50 Seameo Biotrop pada Februari 2018. Seperti namanya, Biotrop adalah biologi tropica, memiliki mandat untuk bagaimana mengekplorasi sumber biologi agar bisa menjadi sumber kekayaan bagi Asia Tenggara,” jelas Irdika.

Burung yang diikutsertakan dalam kontes juga tidak sembarang. Yaitu burung yang memiliki ring. Artinya, sudah jelas merupakan burung penangkaran. Ring itu sendiri tidak bisa dipasang saat sudah besar, namun saat burung baru lahir. “Di sini (dalam lomba) yang kita lihat penangkarannya, bagaimana mereka menangkarkan. Keahlian ini bisa dimanfaatkan untuk burung-burung yang terancam punah,” pungkasnya.

Kontes burung hias ini juga diselenggarakan sebagai salah satu upaya konservasi burung yang telah berhasil dilakukan berbagai pihak melalui penangkaran. Dengan tujuan, pelepasliaran dan peningkatan populasi burung di alam serta untuk tujuan pengembangan hobi dan komersial sebagai burung peliharaan dan burung hias untuk lomba.

“Dan yang menarik adalah, Pak Presiden menekankan terhadap kebinekaan, kemudian pemanfaatan sumber daya. Nah, komunitas burung ini mulai ekonomi lemah hingga ekonomi tinggi, berbagai agama, suku bangsa semuanya ada. Jadi, ini jadi entry point yang bagus untuk menyatukan kita semua,” tandasnya.(wil/c)