BOGOR–Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Paledang bakal dipindah di Pasir Jambu, Sukaraja. Selain karena sudah overload, di lokasi tersebut akan dibangun proyek double track atau jalur ganda rel commuter line rute Bogor–Sukabumi sepanjang 57 kilometer.
Karenanya, Pemkot Bogor berencana memfungsikan gedung Lapas Paledang, Bogor, menjadi lokasi wisata heritage. Rencana itu bakal terealisasi setelah bangunan lapas baru selesai. “Lapas Paledang sekarang diusulkan untuk menjadi bangunan cagar budaya yang penggunaannya nanti sebaiknya diarahkan kepada kegiatan yang seiring dengan penataan kawasan,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya.
Menurutnya, pemindahan Lapas Paledang merupakan rencana lama, karena faktor kapasitas yang sangat berisiko jika lapas dihuni melebihi kapasitas. “Pemkot sudah siapkan lahan di daerah Pasir Jambu. Pembangunannya oleh Kemenkumham,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas Paledang Bogor, Gunawan Sutrisnadi mengaku sudah mendengar perihal rencana pemindahan Lapas Paledang dan menyambut baik rencana tersebut. Terlebih, menurutnya, Lapas Paledang sudah sewajarnya dipindahkan ke lokasi yang lebih bagus. “Rencana muncul dari PT Kereta Api (KAI) dan pemkot. Kami menyambut baik, karena kalau terbangun yang baru, prasarana akan lebih bagus,” kata Gunawan.
Dia mengaku, kondisi Lapas Paledang kini sudah overkapasitas. Yang jelas, untuk ruang pembinaan dan keterampilan yang sangat kurang, dengan jumlah penghuni mencapai 900 orang yang idealnya hanya dihuni 350 orang.
“Di mana pun sebenarnya lokasi lapas itu ideal. Tapi kalau ruang gerak dan pembinaannya sangat sempit. Sudah tidak bisa diapa-apakan karena berada di tengah kota. Jadi, pemindahan lapas sangat baik, apalagi untuk penataan kota,” bebernya.
Ketika sudah dipindah nanti, menurut Gunawan, Lapas setingkat kelas II A idealnya berkapasitas 1.500. Namun, tentu membutuhkan ruang tanah yang tak sedikit, ditambah dengan ruang keterampilan. Luas tanah yang dibutuhkan sekitar 3 hektare.
“Kalau Lapas Paledang sekarang luasnya hanya 8.000 meter persegi. Akan diapakan gedung ini jika sudah dipindah, saya kurang paham. Karena kalau pembicaraan secara resmi belum ada, hanya mendengar dari kabar-kabar yang belum resmi,” tandasnya. (wil/c)
