25 radar bogor

Pembunuh SPG Lippo Berburu di Facebook

Teka-teki pembunuhan Herawati (21), sales promotion girl (SPG) Lippo Mall Bogor, terkuak. Warga Kampung Cibeureum, Desa Mulyaharja, Bogor Selatan, Kota Bogor, itu dibunuh dengan keji oleh komplotan rampok bermodus “berburu di Facebook’’. Penelusuran aparat, komplotan ini sudah tujuh kali beraksi dengan modus yang sama di Jabodetabek.

Polisi bergerak cepat mengusut temuan mayat perempuan muda di Jalan Raya Kemang, Tamansari, Kabupaten Bogor, Senin (23/10) dini hari. Setelah identitas jasad diketahui sebagai Herawati, petugas segera mengabari keluarga korban sembari menggali keterangan.

Sejumlahsaksi pun dikumpulkan untuk dimintai keterangan. Di bagian lain, fakta yang didapat dari olahtempatkejadian perkara (TKP) mengarah pada aksi pembunuhan dengan modus perampokan. Kemudian, tim penyidik Polsek Tamansari bersamaUnit Resmob SatReskrim PolresBogor menyusuri aktivitas korbansehari sebelum kejadian.

Mulai gerak-gerik korban di tempat kerja, hingga kegiatan korban di media sosial. “Kami bersama Polres Bogor sedang menyelidiki siapa yang terakhir berkomunikasi dengan korban,” ujar Kapolsek Tamansari Iptu Nurhidayat kepada Radar Bogor.

Dari penelusuran itu, ada keterkaitan antara aktivitas korban di media sosial dan apa yang terjadi di lingkungan kerja. Beberapa jam sebelum ditemukan tewas, rekaman CCTV di kawasan parkir Lippo Mall tempat korban bekerja, memperlihatkan aktivitas tak biasa. Korban dijemput pulang oleh tiga orang menggunakan mobil Avanza B 2594 SKD.

Kecurigaan semakin menguat musabab keluarga korban tak mengenali mobil ini. Polisi kemudian melacak mobil tersebut hingga menemukannyadidaerah Pamulang, Tangerang Selatan, Selasa (24/10), pukul 20.00 WIB, atau 42 jam setelah penemuan jasad korban pertama kali. Setelah melakukan pemantauan beberapa saat, polisi menangkap terduga pelakuatas nama Reski Ardiansah alias RA (20), warga Vila Dago PamulangAlam Asri, Bendabaru, Pamulang, Tangerang, pembawa ”Avanza maut’’ tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Yusri Yunus menjelaskan, dari keterangan RA, terkuak seluruh kejahatan yang dilakukan komplotan itu terhadap korban Herawati. Tak berapa lama, polisi membekuk tiga pelaku lainnya, yakni Daud Dwi Sanjaya (21) warga Seruja, Depok, dan Baskoro Bimo Pamungkas (24) warga Kelurahan Bojongsari, Sawangan, Depok. Sedangkan satu pelaku lainnya, Dwi Riyadi (33) merupakan penadah.

“Salah seorang pelaku mencoba melawan petugas sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan yang mengarah pada bagian kaki pelaku,” jelasnya kepada Radar Bogor. Yusri mengatakan, dalam menjalankanaksinya, komplotan perampok sadis itu mengunakan modus ”berburu korban di Facebook”. Target mereka adalah perempuan-perempuan muda yang mudah diperdaya.Dengan iming-iming berkenalan mengarah ke percintaan, korban pun diajak bertemu.

Dalam kasus Herawati, pelaku Baskoro Bimo-lah yang berkenalan di Facebook dan mengajak bertemu. Setelah korban terpedaya dan sepakat bertemu, Bimo mengajak dua temannya, Daud dan Reski (20) menjemput korban di Lippo Mall Bogor, Minggu (22/10) malam. Tiga orang inilah yang berada di dalam mobil B 2594 SKD dan terekam CCTV mal.

Setelahdiajakberkeliling, pelaku mencari kesempatan untuk menggasakbarangberhargamilik korban. Tapi sebelumnya, para pelakumencari aman dengancara menghilangkannyawakorban. Dari keterangan para pelaku, Daud dan Reski mencekik dan memukul wajah korban hingga tewas.

Mereka lalu mengambil uang dan barang berharga lainnya, sembari terus melajukan mobil dan mencari tempat aman untuk membuang jasad korban.

“Korban dibuang di semak-semak Jalan Raya Kemang, Desa Sukaluyu, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor,” beber Yusri. Selain menangkap tiga pelaku, polisi juga menangkap seorang penadahserta barang bukti mobil Avanza, handphone, tashitam, dan KTPkorban. “Polres Bogor melakukan pengembangan terhadap TKP danbarang bukti lainnya,” imbuhnya.

Dari hasil penyelidikan polisi pula, terungkap kalau Herawati bukan korban pertama komplotan ini. Ada tujuh korban di enam lokasi berbeda yang kini tengah didalami. Komplotan ini kerap beraksi di Bogor, Depok, Bekasi, dan Jakarta.

“Satu kali di kawasan Taman Mini Jakarta Timur, satu kali di BSD Tangerang, dan di pengasinan Depok. Modusnya sama, kenalan via medsos dan mengambil barang korban dan barang dijual kepada penadah,” kata Yusri.(don/c)