25 radar bogor

Pedagang Blok F Tolak Direlokasi

BAKAL DIPINDAHKAN: Para pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang akan dipindahkan di tempat penampungan sementara (TPS), menyusul akan dilakukannya revitalisasi.
BAKAL DIPINDAHKAN: Para pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang akan dipindahkan di tempat penampungan sementara (TPS), menyusul akan dilakukannya revitalisasi.

BOGOR–Meski belum ada kepastian mengenai waktu pelaksanaan revitalisasi bangunan Blok F Pasar Kebon Kembang, tapi rupanya, para padagang sudah mulai diarahkan untuk pindah ke tempat penampungan sementara (TPS). Paling telat, bulan depan para pedagang harus sudah menempati TPS.

“Hal itu sesuai dengan informasi yang saya terima dari Dirops Perusahaan Daerah Pasar Pakuan Jaya (PD-PPJ) Syuhaeri Nasution,” ujar Kepala Unit Pasar Kebo Kembang, Iwan Arief Budiman. Ia mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada beberapa pedagang untuk lokasi relokasi dan beberapa masalah teknis sebelum proses relokasi pedagang dilakukan.

“Sudah kami kumpulkan sebagian mereka yang masuk kategori pedagang binaan. Tempat relokasinya di koridor antara Blok F dan Blok B untuktekstil dan sepatu. Sedangkan pedagang makanan akan ditempatkandi rooftop pasar,” jelas Iwan.

Hari ini (25), rencananya,sosialisasi dilanjut dengan mengumpulkan mereka yang memiliki kartu kuning. Sengaja ia lakukan bertahap, karena komunikasi yang dijalin harus merata. “Ada lebih dari seratus pedagang yang akan terkena dampak pembangunan tahap awal, dan tempat yang ditunjuk dikhawatirkan tidak mencukupi. Tetapi, menurut kami, rencananya koridor hanya dipakai untuk berdagang, sedangkan untuk gudangnya akan disiapkan didalam gedung,” terangnya.

Di sisi lain, Pembina Paguyuban Pedagang Blok F Pasar Kebon Kembang, Aziz Balpas belum mau menanggapi soal TPS. Pasalnya, hingga kini para pedagang pun belum menyetujui terkait siteplan bangunan yang diajukan oleh investor pembangunan gedung Blok F Pasar Kebon Kembang, yakni PT Mulyagiri KSO- PTMayasari Bakti Utama.

“Intinya, dari pedagang tidak mau berpikir panjang. Kami tetap mau menanyakan hasil rapat bersama pedagang di Hotel Pangrango 2 sekitar tiga bulan lalu. Itu saja belum ada titik terang sama kita, yaitu masalah siteplan,” kata Aziz.(rp1/c)