25 radar bogor

Geber Swasembada Garam

JAKARTA-Pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam mendorong produksi garam nasional. Salah satu upa­ya untuk mewujudkan ke­ingi­an itu adalah melakukan perluasan produksi melalui op­ti­malisasi lahan-lahan mati.

Pemerintah saat ini menar­getkan lahan seluas 40 ribu hektare. Saat ini, pengoptimalan lahan milik PT Garam yang dibuka di Teluk Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah dilakukan.
“PT Garam sedang mem­bangun 4.000 hektare tambak garam di Teluk Kupang, Nusa Tenggara,” katanya dalam acara Coffee Morning di kantornya, Jakarta, Selasa (17/10).

Pengoptimalan itu, lanjut Luhut, diyakini akan mendorong pe­ningkatan produksi garam. Selain itu, Luhut juga mengakui jika pro­duksi garam konsumsi saat ini tidak ada masalah. Sebab, PT Garam saat ini sudah bisa be­ker­ja sama dengan pihak swasta perihal pengoptimalan lahan.

“Lahan kita luas. PT Garam sudah kita dorong ajak swasta kerja sama. Sekarang kita efek­tifkan itu. Dan pemerintah siap­kan infrastrukturnya sehi­ngga petani bisa dapat air ma­tang atau tuanya itu dari peme­rintah. Saya lihat sudah enggak ada masalah,” jelas dia.

Melalui upaya itu, Luhut optimis 2020 mendatang In­do­nesia mampu menghilangkan ketergantungan impor garam. Itu artinya, Indonesia bisa mela­kukan swasembada garam.

“Garam konsumsi mestinya sudah tak ada masalah. Yang kita kejar sekarang adalah garam industri. Kita harap 2019 itu selesai sehingga 2020 tidak perlu impor (garam) lagi,” tandasnya.(cr4/ce1/jpc)