25 radar bogor

Ciliwung Bukan Tempat Sampah

BIKIN KUMUH: Sampah plastik dan rumah tangga dibuang begitu saja di tepian Sungai Ciliwung, dekat Jembatan Otista, kemarin (17/10).
BIKIN KUMUH: Sampah plastik dan rumah tangga dibuang begitu saja di tepian Sungai Ciliwung, dekat Jembatan Otista, kemarin (17/10).

BOGOR–Kesadaran warga Kota Hujan agar tidak membuang sampah sembarangan ternyata masih rendah. Buktinya, masih banyak sampah yang dibuang di sungai. Seperti yang terlihat di tepian sungai di bawah jembatan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kecamatan Bogor Tengah, kemarin (17/10).

Pemandangan serba sampah seolah sudah biasa terlihat di tepian Sungai Ciliwung itu. Tak jarang pula kondisi tersebut menuai kekecewaan dari masyarakat. Seperti yang diungkapkan Ihsan (25), warga Bogor Tengah.

Selain bau tidak sedap, pemandangan tersebut juga tidak elok dilihat, mengingat lokasinya sering dilalui oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menuju ke Istana Bogor. “Harusnya tidak ada lagi pemandangan seperti itu. Malu, apalagi dilihat oleh Presiden,” ujar pria yang sedang olahraga di pedestrian Jalan Otista itu.

Dia meminta Pemkot Bogor menaruh perhatian lebih pada kondisi lingkungan di lokasi yang masuk dalam Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah itu. Dengan begitu, segala penataan infrastruktur Kota Bogor yang telah dilakukan Wali Kota Bogor Bima Arya tidak akan sia-sia lantaran dinodai sampah. “Sayang banget kan jadi kumuh kelihatannya. Padahal, ini sudah susah payah ditata, bikin jalur pedestrian segala macam,” ucapnya.

Terpisah, Lurah Babakan Pasar Rokib Alhudri tak memungkiri bahwa masih ada warganya yang membuang sampah ke sungai. Tapi, menurutnya, sampah yang menumpuk juga datangnya dari aliran Sungai Ciliwung. “Itu sebenarnya dibersihin terus. Tapi, perilaku warga yang masih buang sampah ke sungai itu yang sulit. Apalagi, namanya sungai harus dibersihkan dari hulu,” jelasnya.

Selain itu, sambungnya, pedagang Pasar Bogor yang lokasi berjualannya tak jauh dari tumpukan sampah juga turut berkontribusi. Tapi, hanya sebagian yang sampahnya ikut terbawa aliran air ke Sungai Ciliwung. “Pasar juga mau gak mau ikut berkontribusi. Warga juga belum semuanya sadar membuang sampah yang baik dan benar,” terang dia.

Maka, menurutnya, perlu ada gerakan yang di luar dari kebiasaan. Artinya, membersihkan sampah dari hulu Sungai Ciliwung. “Apa artinya dibersihkan di Babakan Pasar, tapi yang di sananya ngalir terus. Apalagi, sekarang hujan sedang sering-seringnya. Kita juga sebenarnya bekerja sama dengan Komunitas Peduli Ciliwung,” kata Rokib.

Maklum, berbagai cara untuk membersihkan sungai telah dilakukannya. Salah satunya, rutin mengadakan arisan kebersihan. Bulan ini saja, arisan kebersihan masuk minggu ketiga. “Setiap bulan memang ada arisan kebersihan. Bulan ini di minggu ketiga pelaksanaannya. Sekitar tanggal 28 atau 29 Oktober,” tandasnya.(rp1/c)