25 radar bogor

Bogor Tuan Rumah Ikon Nusantara 2017

BOGOR – Kota Bogor akan memiliki hajat besar November mendatang. Selama tiga hari berturut-turut, 24–26 November, Kota Hujan akan diramaikan event bertajuk Gebyar Ikon Nusantara 2017.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor Shahlan Rasyidi menuturkan, event ini terselenggara berkat kerja sama antara Disparbud Kota Bogor dengan Indonexy Organizer. Rangkaian kegiatannya, mulai dari pameran ikon cagar budaya dan industri, karnaval dan fashion, pagelaran seni budaya hingga pentas aksi trend. “Unggulan yang ditonjolkan dalam Gebyar Ikon Nusantara 2017 itu adalah karnaval dan fashion pawai budaya serta trend fashion, pagelaran seni budaya serta acara-acara lainnya,” ujarnya.

Dalam kegiatan nanti, sambung­nya, masyarakat yang dilibatkan untuk karnaval, pawai budaya dan lainnya, mencapai sekitar 500–1.000 orang dari kalangan para pelajar dan mahasiswa serta sanggar-sanggar di Kota Bogor.

“Kita berharap, acara Gebyar Ikon Nusantara ini terwujud dan semua pihak bisa mendukung, karena ini untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi warga Kota Bogor. Acara ini diikuti juga oleh beberapa daerah lain di Indonesia,” harapnya.

Managing Director Indonexy Organizer, Ganjar Sobana menambahkan, Gebyar Ikon Nusantara 2017 merupakan kegiatan di mana seluruh provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia akan menampilkan ikon-ikon cagar budaya atau identitas daerahnya masing-masing.

“Dan selain itu, juga akan menampilkan ikon industri, serta seni budaya yang ada di daerah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosi­kan dan memublikasikan potensi pariwisata, seni dan budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat luas, ter­utama Kota Bogor,” jelas Ganjar.

Peserta pameran dan partisipan dari kegiatan ini, kata dia, mulai dari seluruh provinsi, kabupaten dan kota, asosiasi usaha hingga para pelaku usaha nasional. Ganjar menambahkan, panitia menyediakan 90 stand, dan saat ini sudah lebih dari 45 stand yang terisi.

“Stand-stand diisi mulai dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), kuliner, universitas, produk-produk nusantara serta kesenian yang ada di Kota Bogor. Pengunjung atau masyarakat yang ingin masuk tidak dipungut biaya,” jelasnya.(wil/c)