25 radar bogor

Menpora Surati Presiden OCA

JAKARTA–Menpora Imam Nahrawi berkirim surat langsung kepada Presiden OCA (Olympic Council of Asia) terkait upaya penambahan nomor event andalan Indonesia di Asian Games 2018.

Surat bernomor 10.9.3/MENPORA/RA/DIV/X/2017 tersebut berisikan proposal penambahan 11 nomor baru dari tiga cabang olahraga andalan Indonesia.
Antara lain, tiga nomor coumpund dari panahan, empat nomor sport climbing dan empat nomor cabor taekwondo.

“Penting diketahui, 11 nomor event yang kami usulkan kembali merupakan nomor andalan Indonesia,” kata Menpora Imam Nahrawi.

Kesempatan Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah datang ke Jakarta, 15 Oktober lusa, akan menjadi momentum penentuan.

Surat resmi itu sebagai awalan sebelum pertemuan Imam dengan Presiden OCA. Nantinya juga dijadwalkan bertemu dengan Ketua Dewan Pengarah Inasgoc (Panitia penyelenggara Asian Games 2018), Jusuf Kalla.
“Surat sakti” Menpora itu diharapkan membuka jalan selebar-lebarnya dalam upaya melakukan negosiasi tersebut.

Negosiasi tingkat elite itu akan menjadi penentuan nasib Indonesia di Asian Games 2018. Sebab, 11 nomor event itu kerap memberikan prestasi buat Indonesia pada sejumlah ajang internasional.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya sudah ditetapkan 40 cabor, 67 disiplin lomba dan 462 nomor event. Dengan rencana penambahan tersebut nantinya akan menjadi 473 nomor event. Ini berbanding terbalik dengan rencana pemerintah agar ada cost efektif dalam penyelanggaraan AG 2018.

Wakil Sekjen Inasgoc, Harry Warganegara Harus menerangkan rencana pemerintah itu sejak awal menjadi perhatian timnya.

Bahkan pada 15 September lalu, Inasgoc juga sudah berkirim surat resmi kepada OCA terkait nomor andalan Indonesia yang belum terakomodir itu.

Hasilnya? Proposal itu ditolak pada General Assembly yang kala itu berlangsung di Ashgabat, Turkmenistan. “Makanya, jalan terakhir ya di situ nantinya (15 Oktober, red),” ujarnya.

Pada momentum tersebut juga akan ada penandatangan revisi Host City Contract (HCC) antara OCA dengan ketua KOI Erick Thohir plus dua gubernur, Djarot Saiful Hidayat, Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin.(nap)