25 radar bogor

Tanah Bergeser, Dua Rumah Terbelah

Andika/Radar Bogor TANAH BERGERAK: Dinding dan lantai rumah di RT 04/06, Kampung Muara, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, terbelah. Warga kini khawatir kediaman mereka ambles.
Andika/Radar Bogor
TANAH BERGERAK: Dinding dan lantai rumah di RT 04/06, Kampung Muara, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, terbelah. Warga kini khawatir kediaman mereka ambles.

BOGOR–Tanah Bogor kembali bergerak. Dinding dan lantai beberapa rumah di RT 04/06, Kampung Muara, Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, bergeser. Warga kini khawatir kediaman mereka ambles. “Rumah milik Pak Nedi mengalami kerusakan parah dan tak bisa lagi ditempati.

Dia dan lima orang keluarganya sementara diungsikan ke rumah tetangga. Satu lagi rumah milik Pak Mawing,” ujar Camat Babakan­madang Yudi Santosa kepada Radar Bogor, kemarin (12/10). Yudi mengatakan, awalnya Rabu (11/10) sekitar pukul 20.30 WIB, setelah hujan mengguyur seharian, lantai dan dinding dua rumah tersebut tiba-tiba bergeser dan mengeluarkan suara seperti gemuruh. Sementara rumah milik Mawing (48), retak tapi masih bisa ditempati.

“Meski begitu, Mawing dan lima keluarganya juga sudah kami imbau mengungsi. Takut ada kejadian susulan,” kata Yudi. Staf kecamatan juga telah memeriksa lokasi dan mencoba menelusuri arah pergeseran tanah tersebut. Serta potensi ancaman, apakah pergerakan tanah akan kembali mengenai rumah warga lainnya.

“Kami juga langsung laporkan ke BPBD Kabupaten Bogor untuk segera mengirimkan bantuan agar tak ada korban jiwa jika ada bencana susulan.  Sementara pada pihak desa, kami minta siaga dan bersiap dengan kondisi tebingan yang ada di lokasi,” imbuhnya.

Yudi mengimbau masyarakat di desa serta kampung yang berlokasi tak jauh dari tebingan untuk waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi. Terlebih, ketika turun hujan atau setelah hujan reda. Dia mengingatkan, Kecamatan Babakanmadang merupakan daerah rawan pergeseran tanah.

“Lokasi yang rawan yakni Kampung Wangun, Karang Tengah, Cimandala, Gunung Batu, Muara, Bojongkoneng hingga ke Cijayanti. Itu memang melingkar melintasi Gunung Pancar,” paparnya. Masyarakat pun diminta lebih peka melihat tanda-tanda bahaya di lokasi mereka tinggal.

Karena sebetulnya tanda-tanda tersebut terlihat dari perubahan tanah dan adanya keretakan. “Jika ada temuan keretakan, segera mengungsi. Satgas Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) belum semuanya efektif, baru di Kampung Wangun. Mereka juga akan membantu me-monitoring dan berkoordinasi dengan masyarakat dan desa,” tukasnya.(rp2/c)