Komunitas Dapoer Dumayers memiliki berbagai kegiatan, salah satunya Silaturahmi Tatap Muka (Sitaka) yang diadakan satu bulan sekali. Dalam kegiatan Sitaka ini, admin melakukan demo bareng (debar) yaitu kegiatan yang dilakukan bersama, dari bahan dan peralatan patungan seluruh anggota. Debar biasanya membuat kue, setiap bulan kue yang dibuat berbeda. Pendemonya sendiri, berasal dari anggota Dapoer Dumayers.
Admin pasti akan tanya dulu ke anggota, kue apa yang mau didemokan, ketika semua anggota setuju maka admin mendemokannya. “Kami memanfaatkan waktu dengan kegiatan bermanfaat, bukan hanya silaturahmi namun juga diisi kegiatan-kegiatan bermanfaat seperti debar dan arisan, kadang kami juga mengadakan doorprize dan tukar kado,” tutur Ketua Dapoer Dumayers, Wirda Lestari.
Pada kesempatan itu, ada arisan sebesar Rp100.000 setiap bulan. Kegiatan Sitaka dilakukan di rumah anggota yang mendapatkan arisan. Selain debar, kegiatan lain yang dilakukan Dapoer Dumayers adalah latihan bareng (latbar). Latbar ini berbeda dengan debar, karena latbar mendatangkan profesional di bidangnya, sehingga untuk patungan lebih mahal dibandingkan debar.
Kegiatan yang dilakukan bukan hanya membuat kue, Dapoer Dumayers juga pernah melakukan demo membuat hantaran parcel seserahan, serta dekorasi seserahan dan demo membuat ayam kodok. “Bedanya debar dan latbar, ya dari sisi si pendemo atau yang presentasinya. Hasil masaknya juga bisa dibawa pulang,” tambah Chichi Sri Sulastri.
Rencana jangka panjang dari Komunitas Dapoer Dumayers adalah ingin mengajak ibu-ibu yang bukan merupakan anggota dari komunitas, dan berdomisili di Bogor membuka pikiran mereka bahwa membuat kue bukan hanya bisa untuk dinikmati juga bisa dijadikan sebuah usaha. “Meskipun tidak memiliki keuntungan besar, namun jangan dulu berpikir ke arah sana tapi lebih kepada silaturahmi dan bisa menambah ilmu dan wawasan terlebih dahulu,” jelas Wirda Lestari.(cr6/c)
