25 radar bogor

Longsor Timbun Warga Caringin

EVAKUASI: Warga mengevakuasi tubuh korban longsor di Desa Ciherangpondok, Kecamatan Caringin, kemarin (5/10).Romdhoni/Radar Bogor
EVAKUASI: Warga mengevakuasi tubuh korban longsor di Desa Ciherangpondok, Kecamatan Caringin, kemarin (5/10).Romdhoni/Radar Bogor

Longsor kembali melanda Bogor. Tebingan di Desa Ciherangpondok, Kecamatan Caringin, Rabu (5/10) malam, ambrol dan menimpa rumah warga.
Satu orang ditemukan tewas tertimbun.

APA yang menjadi kekhawatiran sejumlah pihak benar terjadi. Setelah diguyur hujan sepanjang hari, tebi­ngan di Kampung Bojongkoneng RT 06/02, Desa Ciherangpondok, Ke­ca­matan Caringin, Kabupaten Bogor, ambrol sekitar pukul 22.00 WIB, dan menimpa rumah warga. Menurut para tetangga, penghuni rumah, Abdul Syarif (40), saat kejadian berada di dalam bangunan yang kini rata dengan tanah.

Saat itu juga, suara gemuruh longsor membuat warga lainnya berlarian keluar. Mengetahui rumah tetangga mereka terkubur, warga berupaya mencari si empunya rumah. Namun hingga malam, di bawah derasnya hujan, warga kesulitan mengevakuasi. Sehingga upaya pencarian dilanjutkan keesokan harinya.

Kamis pagi sekitar pukul 05.00 WIB, warga kembali melanjutkan pencarian korban. Proses evakuasi terkendala peralatan yang hanya ala kadarnya. Hingga sekitar pukul 07.40 WIB, salah seorang warga yang tengah menggali menemukan kaki korban.

Tak berapa lama, tubuh Abdul Syarif pun berhasil diangkat, dalam kondisi tak bernyawa. “Kami kesulitan evakuasinya karena korban terjepit balok rumah. Bongkar baloknya dulu, akhirnya bisa kita keluarkan,” tutur warga sekitar, Fitria (26).

Tokoh masyarakat setempat, Saprudin Jepri, mengatakan, bantuan petugas dan peralatan juga terkendala terjalnya akses menuju lokasi. Padahal, per­usahaan penggarap proyek Tol Bocimi bersedia meminjamkan alat berat. “Masalahnya akses sulit dan alat berat tidak bisa masuk,” kata dia.

Petaka itu meninggalkan duka mendalam bagi warga. Terlebih, korban dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah. Abdul Syarif adalah warga keturunan Tionghoa yang hidup sebatang kara di desa itu, dan merupakan seorang mualaf.

Saat ditemukan, posisi tubuh korban tertelungkup seperti sedang bersujud. “Almarhum adalah seorang jamaah yang taat beribadah. Sebatang kara di Kampung Bojongkoneng. Semoga kepergiannya khusnul khotimah,” tutur mantan Kepala Desa Ciherangpondok ini.

Almarhum sendiri, lanjut Saprudin, diberi nama Islam Abdul Syarif pada 15 tahun silam. Saat datang, dia memang hidup sebatang kara. Sejak muda, Abdul disibukkan mempelajari ilmu agama. Sepengetahuan warga, keluarga Abdul berada di Sukabumi.

“Dia mualaf tinggal di situ. Beli tanah 50 meter, bangun rumah dari gubuk, dapat bantuan dari Pemda juga rutilahu (rumah tidak layak huni),” terangnya.Setelah dimandikan, jasad Abdul dimakamkan di pemakaman umum Kampung Sukangaleuh RT 04/05.(don)