25 radar bogor

Pengusaha Konstruksi Ancam Demo PUPR

BOGOR–Janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, untuk memberikan proyek penun­jukan langsung (PL) kepada pe­ngusaha lokal yang bern­aung di Kamar Da­gang Industri (Kadin) Kota Bogor, ternyata hanya angin lalu.

Hingga penghu­jung tahun, proyek tersebut tak kunjung ada. Kondisi itu membuat para pengusaha berencana melakukan aksi demo besar-besaran ke PUPR. “Dengan cara seperti itu mungkin mereka menghargai kita. Mudah-mudahan setelah adanya aksi demo, institusi penegak hukum mau gerak,” ujar Ketua Satgas Kadin, yang juga Wakil Ketua Kadin Kota Bogor Bidang Kontruksi, Agus Lukman kepada Radar Bogor.

Dia mengaku kecewa atas tanggapan Chusnul soal pengakuannya yang mengatakan tidak pernah menjanjikan pendistribusian paket penun­jukan langsung proyek pokok pikir (pokir) kepada kadin. Padahal, kata dia, Chusnul dengan jelas menjanjikan Kadin Kota Bogor proyek pada akhir September lalu.

“Waktu itu kita ngobrol dengan Pak Kadis (Chusnul, red) dan seorang kepala bidang (kabid). Mereka mengatakan, insyaallah akhir September. Jumlahnya mungkin kurang lebih 200 paket. Seminggu kemudian sudah berkurang. Kemarin kita datang malah sudah tidak ada peluang lagi ke situ,” tuturnya.

Padahal, menurutnya, pengerjaan sejumlah proyek PL merupakan hak para pengusaha konstruksi yang bernaung di Kadin Kota Bogor. Pasalnya, mereka telah susah payah mengurus legalitasnya sebagai pengusaha. Tapi, rupanya, dinas malah memprioritaskan orang yang belum bisa diakui legalitasnya.

“Kami ini mau didukung semua pihak atau tidak, sudah hak kami menerima peluang dan informasinya. Aturan yang memenuhi persyaratan kan kontraktor lokal. Kalau oleh broker tidak bisa. Padahal kalau ada kerusakan itu tanggung jawab SKPD,” lirihnya.

Di tempat yang sama, Ketua Aspertanas Radhar Eko Laksono, mengaku kecewa atas pernyataan Chusnul. Per­nyataan­nya itu dianggap tidak sesuai dengan niatan Chusnul yang ingin bersama-sama mengembalikan mekanisme distribusi proyek pada mekanisme yang ideal. “Pokir itu dikelola secara mutlak oleh DPRD. Dia pernah bicara di hadapan saya, kita lawan, bantu saya.

Di situlah terbentuk satgas kadin, melahirkan komitmen-komitmen. Dia menjanjikan kepada kita, jika berhasil memulihkan situasi ini pada peraturan yang ada, itu dijanjikan semua (paket pokir) dilarikan ke kadin. Sehingga kita diminta menyeleksi anggota kadin,” ungkapnya.

Kini, dirinya menganggap Chusnul sebagai bapak tiri yang tidak sayang kepada anaknya. Karena telah menelantarkan para pengusaha konstruksi lokal. “Tapi, akhirnya seperti ini. Saya kecewa kalau pak Chusnul menjawab seperti itu, bukan seperti bapak sendiri, seperti bapak yang baik,” kata Eko.

Sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Chusnul Rozaqi mengaku tidak pernah menjanjikan ratusan proyek tersebut kepada pengusaha yang bernaung di Kadin Kota Bogor. Namun, proyek tersebut tetap ia salurkan kepada yang dianggapnya pengusaha konstruksi. “Yang pasti pengerjaannya ada di pengusaha, bukan di dinas. Dinas tugasnya hanya menunjuk,” jelasnya kepada Radar Bogor.(rp1/c)