CATALAN– Keinginan warga Catalonia lepas dari bayang-bayang Spanyol, tinggal selangkah lagi. Dari hasil referendum kemerdekaan yang dilakukan pemerintah Catalonia, Minggu (1/10) WIB, 90 persen dari 2,26 juta orang memberikan suaranya untuk berpisah dari Spanyol.
Jumlah itu sudah memenuhi kuota dari jumlah total pemilih Catalonia yang mencapai 5,3 persen atau sekitar 42,3 persen. Namun, keputusan final terkait ini masih menunggu pengumuman resmi yang akan dilakukan beberapa hari ke depan.
Hasil ini memberikan dampak besar bagi klub sepak bola Barcelona. Kemungkinan, Blaugrana akan terlempar dari La Liga Spanyol. Jika itu terjadi, Catalonia dipastikan akan mengadakan liga sendiri di negaranya.
Bukan hanya Barcelona yang terancam. Ada klub lainnya, yakni Espanyol dan Girona. Sehari sebelumnya, politikus Catalunya Gerard Figueras mengatakan, jika perceraian dari Spanyol terjadi, tim-tim sepak bola tersebut harus memilih. “Apakah mereka ingin tetap bermain di liga Spanyol atau negara tetangga,” ujar Gerard.
Barcelona dan kedua tim asal Catalunya ini bisa saja bermain di Ligue 1 di Prancis, Premier League di Inggris, bahkan Serie A di Italia. Namun yang pasti, kata Gerarad, pemerintah Spanyol dipastikan tidak akan menerima Barcelona di La Liga.
Bukan hanya masa depan Barcelona, konflik politik ini juga kemungkinan besar akan terjadi eksodus besar-besaran para pemain bintang Barca. Mereka pun dipastikan tidak akan bisa mengikuti Liga Champions.
Kegalauan Barcelona semakin besar ketika Presiden La Liga, Javier Tebas dengan tegas menyuarakan penolakannya terhadap Barca. “Barcelona tidak dapat memilih di mana ia bermain jika ada proses kemerdekaan di Catalonia,” ucapnya seperti dikutip BBC, awal pekan lalu.
Sementara, salah satu sumber di Barcelona mennyebut, manajemen harus secepatnya melakukan pertimbangan pendapatnya kepada anggota sebelum membuat keputusan. “ Kami percaya bahwa kami adalah salah satu brand sepakbola terkemuka dia dunia. Liga manapun akan menginginkan kami, termasuk Spanyol,” kata sumber tersebut. (dkw)