25 radar bogor

PLN Diminta Beri Akses ke Swasta

JAKARTA–Pesimisme akan target pembangkit listrik berkapasitas total 35 ribu watt semakin menguat. Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar PLN lebih realitis.

Selama ini, PLN terlalu berambisi untuk mengejar target tersebut seorang diri. Seharusnya, PLN membagi porsi dengan pihak swasta dalam proyek-proyek pembangunan pembangkit listrik. “PLN lebih baik fokus pada jaringan transmisi saja,” kata Luhut di kantor redaksi Jawa Pos Jakarta, kemarin (10/2). Menurut mantan Menko Polhukam ini, dari total 35 ribu MW, PLN cukup mengejar target 10 ribu MW.

Sisanya bisa dibagi dengan perusahaan swasta. Kalau PLN tetap ngotot meng-handle dua sektor tersebut, maka perusahaan akan terbebani. “Padahal pengoperasian pembangkit listrik itu mahal, belum lagi PLN mengoperasikan kapal listrik,” katanya. Dalam kondisi pertumbuhan ekonomi masih di bawah 7 persen, kata Luhut, target paling realistis saat Commercial Operation Date (COD) tahun 2019 nanti berkisar antara 20 hingga 25 ribu MW.

”Selain itu, saya tidak mau negeri kita jadi overkapasitas, seperti Tiongkok,” pungkas Luhut. Di sisi lain, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) I Made Suprateka mengatakan, bagi PLN masih cukup efisien dengan ikut dalam konsorsium pembangunan pembangkit sendiri dibandingkan harus memberikan margin ke perusahaan lain. Lagi pula, selama ini PLN membangun pembangkit melalui anak perusahaan perseroan, seperti PT Indonesia Power maupun PT Pembangkit Jawa Bali.

”Mereka punya cashflow sendiri. Kecuali mereka minta tambahan modal maka bisa diberikan melalui keuntungan yang ditangguhkan,” paparnya. Dia menyatakan, hanya saja memang diperlukan efisiensi dalam pengoperasian pembangkit agar keuangan perusahaan tetap sehat. Dia menambahkan, saat ini sumber pendapatan utama PLN memang berasal dari penjualan listrik. (tau/vir)