25 radar bogor

Sensasi Legit yang Menggit Kuliner Timur Tengah

Untuk mencari kuliner khas Timur Tengah, tidak perlu jauh-jauh terbang ke sana. Datang saja ke Kampung Arab di kawasan Makam Sunan Ampel, Surabaya. Di sepanjang jalan, ada penjual makanan khas Timur Tengah yang siap memanjakan lidah dan membuncitkan perut!

MENJELANG petang, suasana di kawasan Makam Sunan Ampel bukannya makin sepi. Pedagang kaki lima (PKL) justru mulai membuka lapaknya di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur. Setelah azan Magrib berkumandang dan ibadah dijalankan, pengunjung memenuhi jalan. Padat merayap. Tapi, mereka tidak capek karena aroma rempah-rempah dari resto dan kedai hinggap di hidung. Bikin penasaran mencicipi.

Kawasan itu memang terkenal sebagai Kampung Arab. Tak heran jika kebanyakan makanan yang dijajakan bertema Timur Tengah. Tidak sulit menemukan makanan enak di tempat tersebut. Tinggal memarkir kendaraan, lalu menyusuri jalan. Beberapa tempat makan itu bahkan cukup terkenal dan legendaris. Misalnya, Depot Yaman Kuliner.

Depot yang berdiri sejak 2000-an tersebut menjual segala jenis masakan Timur Tengah. Tapi, yang paling recommended adalah kambing oven. Masakan itu menjadi menu otentik Depot Yaman Kuliner sejak kali pertama buka. ’’Dulu cuma kambing oven dan nasi kebuli, lalu berkembang menjadi beraneka masakan Arab,’’ kata Salma, putri pemilik depot tersebut.

Selain kambing oven, ada nasi samin, nasi briyani, nasi mandhi, gulai kambing, dan olahan daging kambing lainnya. Umumnya, makanan-makanan Arab itu terasa legit berkat rempah-rempahnya yang strong. Di antaranya, ketumbar, biji pala, lada hitam, dan jintan. ’’Di mulut, memang rasanya kuat. Itulah ciri khas makanan Arab,’’ ucap Salma.

Selain Depot Yaman Kuliner, Warung Jumbo di depan RS Al- Irsyad menawarkan menu superlengkap. Bahkan, warung yang buka sejak 1994 tersebut menyediakan menu Jawa yang lebih ’’ringan’’. Just in case kalau di antara rombongan ada yang tidak berkenan mencicipi masakan Timur Tengah.

Makanan khas lainnya adalah gulai kacang hijau. Berbeda jauh dengan bubur kacang hijau, lho! Umumnya, gulai dinikmati dengan lontong. Namun, di sini, gulai kacang hijau yang kental dimakan dengan roti maryam.

Salah seorang penjual gulai kacang hijau di kawasan Makam Sunan Ampel adalah Cak Sunar. Buka tiap jam 17.00, kurang dari tiga jam saja, gulai kacang hijaunya ludes. ’’Gulai maryam ini tidak ada lho di tempat lain. Ini ciri khasnya Ampel,’’ ujar Sunarto, pemilik kedai Cak Sunar.

Kalau ingin datang ke kawasan Makam Sunan Ampel, sebaiknya siapkan bujet minimal Rp60 ribu per orang. Sebab, rata-rata makanan dibanderol mulai Rp30 ribu. Namun, sangat sebanding dengan porsinya yang besar, kualitas daging yang bagus, dan rasa yang superlezat! Satu lagi, siapkan uang kecil karena pengemis dan pengamen datang silih berganti. Selamat berkuliner Timur Tengah! (adn/c18/na)