25 radar bogor

Genangan Air Makan Korban

BOGOR-Seperti prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), badai mulai kembali menghantam kota hujan kemarin. Pantauan Radar Bogor sepanjang petang, genangan air membuat kemacetan di hampir seluruh ruas-ruas protokol. Insiden kecelakaan lalu lintas pun tak terelakkan.

Seperti di bilangan Kebon Pedes, tepatnya kawasan pintu rel kereta api depan SMP Negeri 12 Kota Bogor, air meluap deras dari gorong-gorong dan merendam permukaan jalan hingga ketinggian lutut orang dewasa. Ken­daraan roda dua yang nekat mene­robos pun terseret derasnya air.

“Itu pejalan kaki, pelajar sampai terseret ke selokan,” tutur warga sekitar Handi Joker (40). Handi menuding pekerjaan pemda yang belum terselesaikan musabab meluapkan air selokan.

Selain itu, sampah-sampah turut menyumbat selokan. “Jadi, ada kerjaan belum selesai, itu masih ada tumpukannya,” ucapnya sambil menujuk ke arah selokan. Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di kawasan KH Sholeh Iskandar. Pengendara melambatkan laju kendaraan karena genangan air.

Hingga berita ini diturunkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota dan Kabupaten Bogor belum mene­rima laporan bencana akibat badai. Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Ganjar Gunawan, memastikan pihaknya terus memantau kondisi melalui koordinasi petugas lapangan dan wilayah. “Kita harus tetap waspada di daerah-daerah di tebingan atau lereng. Rawan pergerakan tanah atau longsor,” kata Ganjar kepada Radar Bogor.

Pantauan ekstra juga tertuju pada daerah di bantaran Sungai Ciliwung dan Cisadane. Di antaranya Ciparigi, Kedung Halang, Bantarjati, dan Tegal Gundil untuk Kecamatan Bogor Utara. Sedangkan di Bogor Tengah seperti Babakan Pasar, Gudang, Sempur, Panaragan dan Kebon Kelapa.

Terpisah, warga Bogor diminta ekstra waspada di musim peralihan ini. BMKG memprediksi hujan lebat disertai angin kencang masih berpotensi beberapa hari ke depan. “Sebagian wilayah Jawa Barat sudah masuk ke transisi menuju musim penghujan,” ujar prakirawan Stasiun Klimatologi Dramaga Bogor, Hadi Saputra kepada Radar Bogor kemarin (29/9).

Hadi mengatakan, hujan yang terjadi di musim transisi ini berasal dari awan-awan konvektif yang bisa mengakibatkan hujan lebat dalam waktu singkat. Masyarakat di wilayah barat, selatan, timur, dan utara Bogor juga diminta mewaspadai ancaman puting beliung yang bisa datang tiba-tiba.“Kami mengimbau masyarakat selalu mengikuti perkembangan prakiraan cuaca BMKG sebelum beraktivitas,” kata dia.

Selain itu, pemerintah daerah diminta segera melakukan langkah antisipasi bencana banjir dan longsor, mengingat intensitas hujan akan terus meninggi.(ric/mer/don/c)