25 radar bogor

Mendidik Anak dengan Cinta

Dalam mendidik anak, terkadang kita sering melakukan dengan cara yang menurut kita sudah benar. Padahal, kenyataannya kita sering melakukan kesalahan dalam mendidik anak yang tanpa disadari. Tentu saja, cara yang salah dalam mendidik anak akan membentuk pola perilaku anak menjadi kurang baik.

SEBAGAI orang tua, kita harus memberikan contoh pada anak agar kelak menjadi panutan yang bisa dibanggakan. Penerima penghargaan dari presiden RI dalam bidang terapi dan rehabilitasi narkoba, dr. Aisah Dahlan menjelaskan bahwa mengasah ketajaman cinta dalam mendidik buah hati dapat dilakukan dengan cara sederhana namun menggunakan cara yang tepat. Demikian yang diungkapkan Aisah saat menjadi narasumber dalam seminar parenting, Rahasia Cantik Hati, yang diadakan Wanoja Binangkit Bogor di Hotel Salak, kemarin (26/9).

Menurut Aisah, memperbanyak senyum merupakan salah satu cara medidik anak secara tepat. Lima menit tersenyum lebih baik daripada lima jam bekerja keras, sepuluh detik tersenyum sama dengan mendayung perahu selama tiga menit. “Tersenyum memberikan banyak manfaat. Seperti dapat memperlancar oksigen mengalir ke dalam otak dan tersenyum adalah salah satu latihan otak yang terbaik,” tutur pendiri Yayasan Sahabat Rekan Sebaya (SRS) ini.

Lebih lanjut Aisah menjelaskan bahwa anak laki-laki memiliki kepekaan yang kurang dibandingkan dengan perempuan. Hal itu dikarenakan belahan otak kiri dan kanan dihubungkan oleh serat-serat syaraf yang disebut corpus collosum.

“Nah, serat syaraf anak laki-laki lebih tipis dibandingkan anak perempuan. Biasanya jika kita memanggil dan memberitahu anak laki-laki tidak bisa dilakukan sekali. Yang harus kita lakukan adalah tarik napas dan tersenyum, jangan melakukan dengan cara yang kasar seperti berteriak atau menyentuh tubuhnya dengan kasar,” beber ibu lima anak ini.

Lebih lanjut dr. Aisah menjelaskan, orang tua harus sabar terutama menghadapi anak laki-laki, ketika memanggil namun tidak dihiraukan jangan beranggapan bahwa mereka membangkang. “Tetapi, mereka sedang fokus mengerjakan sesuatu. Karena kurang peka tersebut, maka harus dilakukan dengan cara yang benar seperti diajak bicara secara langsung,” tuturnya.

Ketika memberikan nasihat dan peraturan kepada anak, tegas Aisah, orang tua harus menyampaikannya secara perlahan dan jangan memberikan nasihat kepada anak ketika perut mereka kosong, terutama untuk anak laki-laki. “Anak diajak berbicara secara hangat dan dengan penuh kasih sayang. Sebagai orang tua kita harus bersikap lemah lembut namun tegas, sehingga anak akan segan kepada orang tua,” tambahnya.

Aisah juga menuturkan kalimat dari Sidney D Craig bahwa sifat dasar manusia adalah dia akan mengalami gejolak perasaan menghargai yang amat dalam terhadap orang lain yang menawarkan kebaikan hati kepadanya. “Banyak orang yang akan bersikap lebih baik ketika diperlakukan dengan baik. Maka sebagai orang tua, kita sepatutnya menjadi contoh untuk pembentukan pola perilaku anak, untuk menjadikan anak memiliki kepribadian yang baik,” tandasnya.

Bersikap lembut kepada anak bukan berarti harus menuruti semua permintaan anak. Orang tua terlebih dahulu memahami pendapat dan keinginan anak yang sering konyol serta tidak masuk akal. Kemudian dengan penuh kasih sayang mengarahkannya untuk mengerti batas antara hal yang diperbolehkan dan tidak. “Contohnya adalah ketika anak kita sedang menderita flu dan dia menginginkan es krim, terkadang sebagi orang tua kita merasa malu dan tidak tega jika anak merengek secara terus-terusan dan akhirnya kita memenuhinya. Padahal, kondisi fisiknya tidak memungkinkan untuk mengonsumsi es krim,” bebernya.

Sebagai orang tua, kata dia, kita harus bertindak secara tepat. Ada dua hal yang bisa kita lakukan, pertama adalah diamkan saja sampai tenang dan beri anak pengertian. Kedua, peluk anak yang sedang merengek tadi. “Kita beritahu secara perlahan, tunggu sampai dia tenang. Memang terkadang kita akan merasa malu dengan orang sekitar dan tidak tega dengan anak, namun salah satu cara mendidik anak adalah dengan tidak selalu menuruti permintaannya. Meskipun kita bersikap lemah lembut namun kita juga harus tegas,” jelas terapis yang pernah menangani artis ternama, Bimbim Slank tersebut.(cr6/c)