25 radar bogor

Bupati Perintahkan Camat Kawal Ayu Agustin

BOGOR-Kisah pilu Ayu Agustin, pengidap kanker payudara stadium tiga, viral di media sosial. Gadis 21 tahun asal RT 02/05 Desa Ciangsana, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, ini mendesak penanganan medis dengan biaya yang tak sedikit.

Bupati Bogor Nurhayanti menegaskan bahwa dirinya telah menugaskan Camat Gunungputri khusus untuk mengawal Ayu Agustina. Yanti -sapaan Nurhayanti- memastikan saat ini Ayu telah dirawat di RSUD Ciawi.

Kisah Ayu menyebar berkat video yang diunggah sahabatnya dan dibagikan warganet hingga 25 ribu kali. Dalam video berdurasi 40 detik itu, Ayu merintih kesakitan. Tak banyak kata yang keluar dari mulutnya saat ditanya apa yang mau disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. ’’Saya mengidap kanker stadium tiga. Saya sudah tidak kuat lagi. Saya sudah divonis tiga bulan lagi. Untuk teman-teman yang peduli, saya minta supaya bisa dikemo,’’ tuturnya lirih.

Pengunggah video, akun Instagram FadilaZu juga menulis komentar. Ia memohon pemerintah agar Ayu mendapatkan penanganan medis. Akun tersebut juga merinci kondisi terakhir Ayu. Sahabatnya itu sudah sempat dirawat di salah satu RS di Bogor. Kemudian berlanjut dirujuk ke RS di Jakarta.

Tapi hingga kemarin, Ayu belum juga mendapatkan jadwal kemoterapi. Saking lamanya menunggu, payudara dan tangan Ayu kini bengkak dan sulit bernapas. “Mukanya pucat dan susah bernapas. Saya khawatir, lalu saya merekam sambil wawancara,” ucap pemilik akun Instagram FadilaZu, Fadila.

Setelah video viral, Ayu banyak didatangi berbagai pihak yang hendak membantu. Fadila menyebut, Ayu saat ini sedang mendapat perawatan di RSUD Ciawi. Menurut keterangan salah satu kerabat, Ayu dijadwalkan baru akan menjalani kemoterapi pada 17 Oktober mendatang di sebuah rumah sakit di Jakarta Selatan.

Padahal, kondisi Ayu sudah sangat lemah dan mengalami sesak napas. Kondisi payudara Ayu pun sudah luka parah, dan membuat lengan Ayu bengkak. Selama berobat menggunakan BPJS, Ayu baru menjalani foto rontgen dan hanya diberi obat semacam obat untuk penyakit kulit.

Ibunda Ayu, Desi (45) mengatakan putrinya sudah lebih dari setahun merasakan sakit di area payu­dara. “Karena tak tahan, Ayu berobat ke Rumah Sakit Umum Mary Cileungsi sekitar dua bulan lalu. Karena tak sanggup, Ayu dirujuk,” kata Desi.

Untuk mendapat pengobatan maksimal, Desi menemani Ayu ke Rumah Sakit Fatmawati Jakarta. Di rumah sakit itu, Ayu diarahkan dokter untuk menjalani tes darah, USG dan rontgen paru. Selain itu, Ayu juga diberi obat untuk menghilangkan koreng yang ada di payudaranya. “Katanya sambil nunggu jadwal dikasih obat luar dulu. Tapi, belum juga dijadwalkan untuk kemoterapi,” tukasnya.

Alhasil, setiap malam Ayu selalu membangunkan orang tuanya. Itu lantaran rasa sakit yang dialaminya memuncak. “Tiap malam begadang. Ayu selalu menjerit kesakitan. Kalaupun saya bawa ke rumah sakit, tidak ada penananganan serius,” ungkapnya.

Desi yang hanya mengandalkan dana dari upah sebagai pembantu rumah tangga (PRT) dan sang suami yang bekerja sebagai buruh pabrik, memutuskan untuk merawat Ayu di rumah kontrakan mereka di Kampung Pabuaran Wetan, Desa Ciangsana. Desi mengaku tak bisa mencari rumah sakit lain untuk mengobati anaknya karena tidak mempunyai biaya.

Menanggapi itu, Kabid Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Agus Fauzi menegaskan pihaknya tidak tinggal diam. Dinkes kini tengah mengatur pembiayaan Ayu Agustin. “Sudah kita bahas. Sedang kami urus untuk pendanannya,” singkatnya kepada Radar Bogor.(azi/don/d)