25 radar bogor

Komunitas Wanita Kreatif

KOMPAK: Para anggota Komunitas Wanita Kreatif bersama Ibu Wali Kota Yane Ardian di sebuah acara (bawah).
KOMPAK: Para anggota Komunitas Wanita Kreatif bersama Ibu Wali Kota Yane Ardian di sebuah acara (bawah).

 

Berawal dari pertemuan dan silaturahmi pada saat open house Istana Bogor, Q Herniyanti Saputra, Nita Yusnita, Mimin Aminah, Ludia Tandirau, Isnah Sumartinah, dan Yuli Herawati, memiliki pemikiran sama untuk membuat kerajinan tangan berupa bunga akrilik. Ludia Tandirau, yang pertama kali mencetuskan ide membuat bunga akrilik tersebut. Karena ada potensi dan kreativitas, mereka sepakat membuat wadah atau komunitas.

Tepat pada 12 Juni 2016, berdiri Komunitas Wanita Kreatif dengan semboyan satu hati menyatukan kreasi. Setelah Komunitas Wanita Kreatif berdiri, para pendiri secepatnya membuat logo, baju, rancangan kegiatan dan yang lainnya, untuk memperkenalkan Komunitas Wanita Kreatif ke masyarakat. “Bermula dari 15 orang ketika pelatihan, membuat kegiatan menarik dan sharing ke media sosial, ternyata direspon sangat baik oleh masyarakat, sehingga sekarang untuk anggota di media sosial mencapai 300 orang, namun yang aktif di WhatsApp 60 orang dan aktif mengikuti kegiatan mencapai 25 orang karena pembagian waktu antara kegiatan komunitas dan kesibukannya,” tutur Q Herniyanti Saputra, pendiri Komunitas Wanita Kreatif.

Komunitas Wanita Kreatif merupakan komunitas saling berbagi ilmu dan mengeskpresikan kreativitas anggota-anggotanya. Komunitas Wanita Kreatif aktif melakukan komunikasi melalui WhatsApp, membahas segala macam kreativitas dari masing-masing anggota, juga membahas perkembangan berita terbaru. Pertemuan dari Komunitas Wanita Kreatif adalah setiap satu bulan sekali di hari kerja karena untuk hari libur dikhususkan bagi keluarga.

Selain pebisnis, anggota dari Komunitas Wanita Kreatif ada yang berprofesi penyuluh kesehatan, guru, ibu rumah tangga dan lain-lain.

Tujuan komunitas ini adalah untuk wanita yang ada di Bogor agar mandiri, memiliki motivasi untuk berbagi ilmu, berbagi pengalaman dan nantinya bisa menghasilkan untuk diri sendiri dan orang lain. “Komunitas Wanita Kreatif memprioritaskan keterbukaan dengan sesama anggota dan saling mengingatkan satu sama lain agar dinamika komunitas berjalan baik. Komunitas Wanita Kreatif juga setiap bulan mengadakan uang kas namun tidak ditentukan nominalnya, seikhlasnya dari anggota itu sendiri untuk keperluan kegiatan Komunitas Wanita Kreatif,” tukasnya.

Untuk menjadi anggota, tidak ada persyaratan apa pun. Mereka yang ingin membagikan ilmunya bisa bergabung dan untuk yang ingin belajar membuat kerajinan, kue dan lain-lain juga sangat diperbolehkan. “Kami saling berbagi, Ludia Tandirau yang sering memberikan pelatihan, berinovasi, dan memiliki ide-ide kreatif. Jadi kami memanggil beliau suhu. Kami juga mendukung untuk wanita yang ada di Bogor agar bisa berkreativitas dan memiliki waktu luang yang bermanfaat supaya bisa mandiri,” tutur Q Herniyanti Saputra.(cr6/c)