25 radar bogor

MU Bidik Rp10,5 Triliun

MUSIM LALU, Manchester City boleh berbangga. Sebab, mereka meraup profit terbesarnya di angka GBP 398,1 juta (Rp7,15 triliun). Itu adalah pendapatan yang mereka raih sepanjang periode 2015-2016. Nilai itu belum termasuk laba GBP 20 juta-nya (Rp 359,3 miliar). Nah bagaimana revenue-nya pada periode 2016-2017?

Deloitte mem­pre­diksi, angkanya tidak akan sesigni­fikan seperti di periode lalu. ”Apalagi musim itu (2015-2016) City mampu men­ca­pai semifinal Liga Champions,’’ ucap Kepala Bagian Analis Bisnis Olahraga Deloitte Dan Jones kepada BBC.

Sementara, musim lalu atau musim pertama Pep Guardiola, tak ada satu pun trofi yang bisa diraih. Bahkan, di Liga Champions City hanya bisa bertahan sampai babak 16 Besar. ”Padahal, hak siar di Eropa termasuk memberi kontribusi besar,’’ lanjut Jones.

Kondisi City pada periode itu sangat kontras jika dibandingkan dengan United. Pada 2016-2017, United untung besar dengan meraih tiga trofi dari Community Shield, Piala Liga, dan Europa League. Tiga trofi itu berkontribusi besar untuk menaikkan pendapatan klub berjuluk Setan Merah tersebut. Dilansir ESPN, pendapatan United mencapai GBP 581,2 juta (Rp 10,4 triliun). Itu dihitung sampai 30 Juni lalu.

United pun berun­tun mencatat pe­ma­sukan lebih dari GBP 500 juta (Rp 8,98 triliun). Kontribusi hak siar jadi paling domi­nan. Pemasu­kannya naik dari GBP 140,4 juta (Rp2,52 triliun) ke GBP 194,1 juta (Rp3,48 triliun).

Untuk periode 2017-2018 ini, United berani membidik kenaikan pendapatan antara GBP 575 juta (Rp10,3 triliun) sampai dengan GBP 585 juta (Rp10,5 triliun). ”Kami sudah puas atas investasi di skuat kami, dan kami menatap ke depan untuk musim yang lebih menjanjikan ini,’’ koar CEO United Ed Woodward.(ren/bas)