25 radar bogor

Heboh Coretan Merah di Ciomas

TERLARANG : Pihak tak bertanggung jawab membuat coretan di tembok depan salah satu gudang di RT 01/06, Kampung Selahuni, Desa Ciomas Rahayu.(Istimewa)
TERLARANG : Pihak tak bertanggung jawab membuat coretan di tembok depan salah satu gudang di RT 01/06, Kampung Selahuni, Desa Ciomas Rahayu.(Istimewa)

CIOMAS–Saat pemerintah gencar memerangi paham Komunis, kemarin (23/9), masyarakat dihebohkan dengan penemuan coretan bertuliskan PKI di Kecamatan Ciomas. Warga pun berdatangan karena penasaran ingin melihat coretan berwarna merah di tembok depan salah satu gudang di RT 01/06 Kampung Selahuni, Desa Ciomas Rahayu, tersebut.

“Di sini memang lagi ramai gara-gara coretan ini. Tapi belum tahu siapa yang berani menulisnya,” ujar Fajar (26) kepada Radar Bogor.

Menurut warga lainnya yang enggan namanya dikorankan, beberapa waktu lalu ada petugas yang mendatangi lokasi.

Menyikapi hal tersebut, Kapolsek Ciomas Kompol Rony Mardiatun mengatakan, Babinkamtibmas Desa Ciomas Rahayu Aiptu Dedi Hendrato sudah datang ke lokasi. Namun, saat dicari coretan tulisan tersebut sudah hilang ditutupi cat oleh warga sekitar.

Dandim Kabupaten Bogor Letkol Inf Fransisco mengungkapkan, pelakunya hingga kini belum diketahui. “Infonya begitu, kami sudah cek dan pelakunya belum tahu,” singkatnya. Ia menghimbau, masyarakat agar tidak mudah terpengaruh kepada hal-hal yang berbau provokasi seperti itu.

Fransisco pun menambahkan, imbauan serupa telah dilakukan saat jajaran Kodim menonton bersama pemutaran film G30S/PKI. “Di sana antusias masyarakat sangat tinggi kok untuk sama-sama saling menjaga kedamaian Indonesia. Dan ini bukan tugasnya tentara atau aparat saja, tapi harus di dukung oleh masyarakat juga,” pungkasnya.

Pemutaran Film sebagai Pengingat

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menegaskan, korps baju loreng tidak perlu menjelas­kan apa yang mereka ketahui ten­tang Komunisme di Indo­nesia saat ini. Ia hanya mengisya­ratkan agar bangsa Indo­nesia harus tetap waspada terhadap laten Komunis.

Pemutaran film G30 S/PKI ini juga atas perintahnya. “Kami tahu apa yang terjadi di negeri ini soal laten Komunis. Tapi kami tidak perlu menjelaskan secara detail. Kami tahu kapan kami harus bergerak,” tegas Gatot kepada wartawan, Senin (18/9).

Panglima yang didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai melakukan ziarah ke makam Bung Karno, Jalan Candi Surawana No 10, Bendogerit, Blitar, Jawa Timur, mengatakan, pemutaran film Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G 30S/PKI) adalah untuk mengingatkan kepada seluruh anak bangsa dan generasi muda agar jangan sampai peristiwa yang sama terulang kembali karena sangat menyakitkan.

Sekaligus, dalam rangka menyebarluaskan fakta-fakta nilai sejarah bagi seluruh anak bangsa, khususnya generasi muda Indonesia. “Saya tidak berpolemik dan hanya meneruskan sejarah yang terjadi saat itu kepada generasi muda. Kalau menurut sejarah tidak boleh, mau jadi apa bangsa ini?” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Gatot juga menyampaikan bahwa Presiden RI pertama Bung Karno pernah mengatakan, jangan lupa Jas Merah (jangan sesekali melupakan sejarah) dan jangan lupa jasa-jasa para pahlawan. (jp)(don/ran/d)