25 radar bogor

Pekan Depan Umumkan Enam BCR IPB

BOGOR–Pemilihan Rektor IPB periode 2017–2022 memasuki tahap yang menegangkan. Pasalnya, dari 24 nama bkal calon rektor (BCR) yang dinyatakan lolos seleksi administrasi, pekan depan akan mengerucut menjadi enam calon.

Humas Panitia Pemilihan Rektor (PPR) IPB, Muhammad Firdaus menuturkan, keenam nama BCR akan diketahui Rabu (27/9) mendatang, tepatnya di sore hari. Penetapan enam BCR akan dilakukan oleh Senat Akademik (SA) setelah melalui proses rapat pleno.

“Jadi, mereka sudah membuat dokumen penilaian. Tanggal 27 sore dipresentasikan. Nah, setelah enam nama itu, apakah nanti majelis wali amanat (MWA) akan menggelar rapat atau tidak, kami belum tahu. Semuanya tergantung perkembangan saat itu,” terang Firdaus.

Dia menjelaskan, setelah penetapan enam nama BCR, barulah pada 10 Oktober mendatang akan kembali dikerucutkan menjadi tiga calon rektor. Melihat jadwal yang ditentukan, pada 15 November, MWA akan melaksanakan sidang paripurna untuk memilih satu calon rektor secara musyawarah mufakat. Hingga pada 15 Desember, Rektor IPB periode 2017-2022 resmi dilantik.

“Kalau untuk sekarang, belum ada perkembangan apa pun. Masih sama seperti kemarin-kemarin,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua Senat Akademik IPB Prof Tridoyo Kusumastanto mengatakan, Senat Akademik akan segera melakukan proses memilih enam BCR hingga akhirnya terpilih tiga calon rektor (CR) terbaik, yang selanjutnya diajukan kembali kepada MWA IPB.

Dalam proses tersebut, senat menyarankan agar para BCR yang sebagian juga merupakan anggota senat untuk cuti sementara. “Cuti dimaksud adalah cuti dari hal yang berkaitan dengan kegiatan BCR, agar tidak ada konflik kepentingan,” ujarnya.

Namun, Prof Tridoyo menyampaikan, pejabat BCR yang memiliki kewenangan, seperti dekan, dapat menan­datangani ijazah, menanda­tangani cek terkait dengan keuangan, melakukan kegiatan seremonial kenegaraan dan menandatangani perjanjian atas nama IPB yang telah dirintis sebelumnya. “Serta kegiatan strategis lainnya yang tidak menimbulkan konflik kepentingan,” tandasnya. (wil/c)