25 radar bogor

Usmar Pepet SBY

BOGOR–Berbagai upaya dilakukan Plt Ketua DPC Demokrat Kota Bogor, Usmar Hariman agar bisa kembali maju di Pilwalkot tahun depan. Pria yang kini menjabat wakil wali Kota Bogor itu mengaku, pascasafari partai bersama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Cirebon, satu per satu kepala daerah dari Demokrat dipanggil.

“Kira-kira begini bahasanya, untuk Kota Bogor DPP sudah diputuskan sementara bahwa kalian maju bersama lagi, nanti Bima akan Bapak panggil,” ujar Usmar meniru­kan pernyataan SBY.

Pernyataan yang diungkapkan langsung SBY tersebut, kata dia, disaksikan Wakil Ketua Umum DPP Demokrat Syarief Hasan. “Sebagai kader partai saya wajib fatsun,” tegasnya.

Saat ini, kata dia, tugasnya pasca ditunjuk SBY sebagai plt ketua DPC Demokrat untuk memperbaiki dan memper­siapkan partai secara adminis­trasi maupun organisasi. “Memanaskan mesin partai juga menjadi keharusan yang mutlak agar mampu menyusul partai lain dengan melakukan silaturahmi politik,” tuturnya.

Sementara itu, bola panas dilempar bakal calon wali Kota Bogor, Susetiyono yang menuding Usmar tidak dapat menjalankan mesin partai dengan baik hingga mengundang perhatian berbagai pihak.

Pengamat politik, Yus Fitriadi menjelaskan, jika Demokrat masih mempertahankan kondisi seperti saat itu, akan mengancam keberlangsungan dan raihan suara partai di Pilkada 2018. “Saya yakin Usmar dan Tyo mempunyai gerbong dan loyalis masing-masing,” ujar Yus kepada Radar Bogor.

Sehingga, kata dia, DPP Demokrat diuji untuk berlaku bijak agar dapat menentukan secara baik dan benar siapa yang akan diberikan rekomendasinya terhadap kader yang maju di kontestansi di Pilwalkot 2018. “Ketika DPP tidak bijak, maka DPP akan memberikan kontribusi terhadap kerapuhan partai di dalam,” ujar ketua STKIP Muhammadiyah Bogor itu.

Yusfitriadi menilai, sangat rasional jika DPP Demokrat masih mempertahankan pasangan Bima-Usmar. Sebab dari berbagai survei, kepala daerah petahana tersebut masih mendapatkan tingkat popularitas dan elektabilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan bakal calon lain yang digadang-gadang di Kota Bogor.

Nuansa persaingan di tubuh Partai Demokrat tersebut juga muncul ketika belum adanya kepastian Bima Arya yang ingin kembali mencalonkan sebagai calon wali kota dan berpasangan dengan Usmar Hariman. “Tetapi seberapapun usaha untuk mendekati Bima atau menaikkan citra figur-figur partai Demokrat, keputusan final berada di DPP,” ujar dia. (ded/c)