25 radar bogor

Polri Kejar Produsen PCC

JAKARTA–Kasus tablet PCC yang membuat 86 orang di Kendari blackout membuka tabir peredaran PCC yang bak gunung es. Setelah Bareskrim meng­gerebek pabrik PCC di Cimahi dan Polda Papua yang mengga­galkan pengiriman 1.006 butir PCC Senin (18/9), kemarin (19/9) Bareskrim kembali meng­gerebek pabrik dan gudang tablet PCC di dua kota yang berbeda, yakni Surabaya dan Purwokerto.

Tak tanggung-tanggung, Bareskrim membuat rekor dari penggerebekan di Surabaya dengan menyita sekitar 1,2 juta tablet PCC. Untuk penggerebekan di Purwakarta disita dua drum pil PCC, beserta sejumlah bahan baku pembuatan tablet berwarna putih dengan cetakan logo PCC tersebut.

Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipid Narkoba) Bareskrim Brigjen Eko Daniyanto menuturkan, penggerebekan dilakukan di sebuah rumah di Jalan Wisma Permai Timur I. Dari rumah yang difungsikan sebagai gudang itu ditemukan 1,2 juta tablet PCC. ”Saya yang memimpin penggerebekan, ini baru di bandara. Mau menuju Jakarta,” tuturnya.

Sebanyak 1,2 juta tablet PCC itu tidak diproduksi di lokasi tersebut. Rumah yang dihuni tersangka berinisial H tersebut merupakan tempat transit. Rencananya, PCC akan dikirim ke luar Pulau Jawa. ”H diamankan, saat ini masih dalam pemeriksaan,” terangnya kemarin.

Dalam waktu hampir bersamaan, tim Dittipid Narkoba Bareskrim yang dipimpin Wadir Dittipid Narkoba Kombespol John Turman juga menggerebek sebuah pabrik tablet PCC di jalan Raya Batu Raden RT 2 RW 1, Pabuaran, Purwokerto Utara.

Eko Daniyanto menuturkan, dalam penggerebekan yang didukung Polda Jawa Tengah itu ditemukan dua drum tablet PCC, satu drum pil Zenit, sembilan drum bahan baku PCC, satu mesin produksi dan dua buah oven pencetak pil. ”Barang bukti dibawa ke Jakarta,” terangnya.

Yang menarik, ada indikasi keterkaitan antara pabrik di Cimahi dan Purwokerto dengan gudang di Surabaya. ”Saling terkait ini, nanti detailnya,” papar jenderal berbintang satu tersebut.

Sementara itu, Kadivhumas Polri Irjen Setyo Wasisto menu­turkan, dalam penggerebekan pabrik dan gudang PCC tersebut, petugas sedang mencermati cara-cara peredaran tablet PCC yang tersebut. ”Ini penting mengetahui bagaimana obat ilegal bisa diedar­kan,” jelasnya.(idr/lyn)