25 radar bogor

Devina Indah Christianti & Gracia Renita Natashaputri, Founder YES

foto: nelvi/ radar bogor
foto: nelvi/ radar bogor

Banyak anak muda yang memiliki segudang prestasi dan peduli sesama. Mereka ingin turut memberikan perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti Devina Indah Christianti dan Gracia Renita Natashaputri, yang mengajak para remaja melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.

Memiliki kesamaan latar belakang sebagai ketua OSIS SMA Regina Pacis, kendati berbeda masa periode, Devina Indah Christianti yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi di Universitas Indonesia dan Gracia Renita Natashaputri, lulusan Fakultas Kedokteran di Universitas Padjajaran, membuat gerakan untuk membantu para remaja. Keduanya, sama-sama memiliki ketertarikan terhadap persoalan remaja.

Devina sendiri kini berprofesi sebagai konsultan, adapun Tasha -sapaan karib Gracia- menjadi seorang dokter. Nah, keduanya berinisiatif kerja sama dengan melibatkan sisi psikologi dan kesehatan yang mereka kuasai. Salah satunya, menjadikan para remaja agar berkembang lebih baik.

Keinginan mereka semakin memuncak ketika diundang menjadi narasumber di salah satu sekolah. Devina dan Tasha mendapatkan kesempatan berbicara tentang sex education. Hal itu juga yang mendorong Devina dan Tasha membuat gerakan untuk membantu para remaja. Pada Maret 2017, mereka pun mendirikan organisasi sosial dengan nama YES (Youth Empowerment Spirit).

YES adalah sebuah organisasi sebagai solusi untuk menjadikan remaja memiliki keseimbangan fisik, mental, dan rohani agar dapat memaksimalkan potensi diri dalam menghadapi tantangan masa depan. Dengan menggabungkan sudut pandang medis dan psikologis, YES memberikan edukasi, motivasi, dan pengembangan ketrampilan sosial pada remaja.

“Kami bergerak untuk memberikan awareness dan edukasi yang terkait tentang kesehatan jasmani dan psikologisnya, organisasi ini menggabungkan kedua dasar ilmu tersebut untuk membantu anak SD, SMP, SMA dan mahasiswa agar mempunyai hubungan sosial yang sehat, kita ingin mereka menggunakan usia muda sebaik-baiknya dalam kesehatan jasmani, psikologis dan sosialnya,” kata Devina Indah Christianti selaku founder YES.

Tasha menambahkan, perkembangan budaya dan teknologi memberikan pengaruh cukup besar terhadap pengembangan diri remaja, kemudahan akses mendapatkan informasi dapat memberikan pengaruh positif dan negatif seperti adiksi, pornografi, kekerasan fisik, verbal, seksual, dan relasi sosial yang kurang sehat.

“Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan langkah konkrit untuk mempersiapkan remaja menjadi pribadi berkualitas, kualitas pribadi ini dicapai dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya pola hidup, jiwa dan rohani yang sehat,” jelas Gracia Renita Natashaputri, yang juga founder YES.

Mewujudkan hal itu, Devina dan Tasha mengemasnya dalam bentuk seminar yang berbeda dan tidak monoton. “Sisi psikologis dan kesehatan mempunyai keterkaitan, kita tidak mungkin memberikan edukasi tanpa kita memahami psikisnya dan dari sisi psikologis. Kita juga akan mengaitkan dengan penyakit-penyakit yang ada,” ujarnya.

Misalkan, lanjutnya, penyakit psikologis atau penyakit seksual lainnya.\Tidak hanya itu, mereka juga memberikan edukasi mengenai hubungan ber­pacaran, bagaimana komuni­kasi sosial remaja, yang selama ini identik dengan kasus-kasus bullying, seniori­tas atau ospek yang salah, materi mengenai anak yang kurang percaya diri, salah memahami dirinya sendiri.

“Jadi konsep-konsep itu yang membuat kita sadar bahwa sebenarnya harus ada orang yang membantu mereka untuk memahami diri mereka sendiri,” tutur Gracia Renita Natashaputri.(cr6/c)