25 radar bogor

Anthony Balas Jonatan

BALAS DENDAM: Anthony menggigit medali emas usai mengalahkan Jonatan yang juga dari Indonesia di final Korea Superseries 2017, kemarin (17/9), PBSI
BALAS DENDAM: Anthony menggigit medali emas usai mengalahkan Jonatan yang juga dari Indonesia di final Korea Superseries 2017, kemarin (17/9), PBSI

SEOUL-Anthony Sinisuka Ginting akhirnya juara di level Superserius. Itu setelah ia mengalahkan sesama pebulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie di final Korea Terbuka Superseries 2017, kemarin (17/9) siang WIB.

Dalam laga bertajuk all Indonesian final itu, Anthony berhasil meraih kemenangan dalam laga yang berlangsung tiga set. Butuh waktu 1 jam 8 menit bagi Anthony untuk bisa mengalahkan Jonatan.

Bagi Anthony, ini merupakan gelar pertamanya di level Superseris. Sebelumnya dia dua kali menjadi runner-up di level ini. Ini juga menjadi balas dendam setimpal Anthony atas Jonatan.

Maklum saja, satu-satunya pertemuan keduanya sebelumnya, Anthony kalah dua set langsung. Kala itu terjadi di Malaysia Terbuka 2017. Dalam laga yang digelar di SK Handball Stadium, Seoul, Anthony tampaknya akan mudah meraih kemenangan.

Pada set pertama dia langsung melesat dan meraih kemenangan 21-13. Hanya saja, pada set kedua, Jonatan mampu bangkit. Lewat pertarungan sengit, dia mampu menang dengan skor ketat 21-19.

Pada set penentuan yakni set ketiga, pertarungan ketat tersaji. Kejar-kejaran angka pun mewarnai duel seru tersebut. Ketatnya pertarungan terlihat dari hasil akhir di mana Anthony sukses menang dengan 22-20. Anthony pun berhak menjadi juara di Korea Terbuka Superseries 2017.

Setelah absen cukup lama, Indonesia akhirnya bisa menempatkan wakilnya juara di nomor tunggal putra Korea Terbuka. Sebelumnya terakhir tunggal putra Indonesia juara di ajang ini terjadi pada 1995 lewat Hariyanto Arbi. Ini jelas menjadi prestasi membanggakan bagi Merah Putih.

“Rasanya senang akhirnya bisa menjadi juara. Selama ini saya juga sempat mengalahkan pemain unggulan, artinya capaian saya kali ini bukanlah sebuah hal yang karena keberuntungan saja. Ini merupakan hasil kerja keras saya bersama pelatih dan teman-teman di tunggal putra,” kata Anthony kepada badmintonindonesia.org.

Sementara, Marcus Fernaldi dan Kevin Sanjaya masih belum bisa mengalahkan ganda nomor satu dunia, Mathias Boe/Carsten Mogensen (Denmark). Marcus/Kevin yang kini bertengger di peringkat tiga dunia itu kalah 19-21, 21-19, 15-21, dalam waktu satu jam delapan menit (statistik BWF).
Seperti pertemuan mereka sebelumnya, Marcus/Kevin kesulitan mengembangkan permainan. Mathias/Carsten yang kenyang pengalaman jarang memberi bola atas untuk Marcus/Kevin.

Ganda Indonesia dipaksa bermain adu drive dalam tempo cepat. Hanya sekali-sekali Marcus/Kevin bisa memancing Mathias/Carsten bermain adu smes. Tahun ini, torehan gelar Marcus/Kevin di ajang superseries (+premier) baru tiga dari tujuh ajang yang sudah digelar. Marcus/Kevin juara di All England, India Open dan Malaysia Open.(jpg)