25 radar bogor

Indocement Luncurkan TR Superslag Cement

SEMINAR: Seminar bidang konstruksi bertajuk “Slag Cement, Teknologi, Aplikasi dan Keunggulannya untuk Konstruksi Indonesia” dihadiri sejumlah narasumber dari berbagai bidang.
SEMINAR: Seminar bidang konstruksi bertajuk “Slag Cement, Teknologi, Aplikasi dan Keunggulannya untuk Konstruksi Indonesia” dihadiri sejumlah narasumber dari berbagai bidang.

JAKARTA–PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) meluncurkan produk terbarunya, Tiga Roda (TR) Superslag Cement, dalam seminar bidang konstruksi bertajuk Slag Cement, Tek­nologi, Aplikasi dan Keun­ggulannya untuk Konstruksi Indonesia.

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya me­ngatakan, seminar ini me­lengkapi momen­tum Indo­cement meluncurkan produk barunya yaitu TR Superslag Cement, sebagai jawaban untuk perkembangan sektor konstruksi yang berkelan­jutan di Indonesia.

Produk tersebut, kata Christian, merupakan ko­mitmen Indocement terus ber­inovasi melahirkan produk semen yang memberikan durabilitas tinggi dan ramah lingkungan. “Saat ini TR Superslag Cement mulai dapat dipesan dengan harga khusus,” kata Christian di Shangri-La Hotel Jakarta.

Slag Cement merupakan jenis semen portland yang memanfaatkan slag dari industri baja sebagai salah satu bahan bakunya. Dalam proses produksinya, Slag Cement menghasilkan emisi CO2 yang rendah sehingga sangat ramah lingkungan.

Jenis semen ini, kata dia, memiliki keunggulan secara kualitas sehingga sudah sangat dikenal di luar negeri dan sangat direkomendasikan untuk proyek dermaga dan bendungan serta pembuatan paving beton dan fondasi.

Dikenal sebagai semen yang ramah lingkungan karena menekan CO2 pada proses produksinya serta penggunaan sisa dari industri baja sebagai bahan baku, sehingga layak disebut sebagai jawaban untuk konstruksi yang berkelanjutan (sustainable).

Sementara itu, seminar dibuka Kepala Puslitbang Jalan dan Jembatan (PUSJATAN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI Deded Permadi Sjamsudin. Juga menghadirkan pembicara; pakar konstruksi ITB Prof Iswandi Imran, praktisi konstruksi Supartono, pakar slag cement Heidelberg Technology Center Diego Rosani dan Arvind K. Suryavanshi dari Indocement.(mer/a)