25 radar bogor

AY Kumpulkan Ketua Parpol di Hotel

SERIUS: Ade Yasin (berkerudung) berdialog bersama Iwan Sulanjana (kemeja putih batik), Hasbullah (baju abu-abu) dan Mulyadi di Hotel Aston Sentul, Kamis (14/9) malam.
SERIUS: Ade Yasin (berkerudung) berdialog bersama Iwan Sulanjana (kemeja putih batik), Hasbullah (baju abu-abu) dan Mulyadi di Hotel Aston Sentul, Kamis (14/9) malam.

BOGOR-Poros baru terus dibangun. Koalisi yang digagas PPP ini, semakin mesra dengan menggalang kekuatan bersama Partai Gerindra, Nasdem, Demokrat, PAN, dan PKB.

Bahkan, Ketua DPW PPP Jawa Barat, Ade Yasin (AY) melakukan pertemuan tertutup di Hotel Aston Sentul, Kamis (14/9) malam, bersama Ketua Gerindra Jawa Barat Mulyadi, Ketua DPD Demokrat Iwan Sulanjana, dan Plt Ketua DPW PAN Hasbullah Rahmad.

Ade Yasin mengungkapkan, ada beberapa poin penting yang menjadi pembahasan terutama penguatan politik di Pilgub Jawa Barat. “Kami gagas koalisi poros baru,” ucapnya kepada Radar Bogor kemarin (14/9).

Ketua DPW Gerindra Jawa Barat, Mulyadi menambahkan, hubungan dengan PKS tetap terjalin dengan baik tanpa mengurangi chemistry. “Secara prioritas masih bersama, cuma demi kepentingan lebih besar kita ingin meluaskan koalisi,” ujar dia.

Menurutnya, setiap wilayah memiliki dinamika dan formulasi yang berbeda. Sehingga, dinamika yang terjadi di pusat, provinsi, serta kota dan kabu­paten, memiliki warna yang berbeda.

Artinya, Gerindra masih tetap menjalin komunikasi dengan partai mana pun, termasuk PKS. “Terakhir di pilgub Bangka Belitung. Gerindra koalisi dengan Nasdem, dan menang,” katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar tak mau pusing soal kabar Ketua DPD Gerindra Jabar Mulyadi yang menarik dukungan terhadap dirinya bersama Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018.

“Tanyakan saja kepada bersangkutan (Mulyadi, red) yang mengeluarkan pernyataan, jangan tanya saya,” ujar Demiz -sapaannya- saat berkunjung ke Katulampa, Kota Bogor, kemarin.

Ia menegaskan, selama Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bergeming mengusung Demiz-Ahmad Syaikhu, dirinya akan fatsun. Sehingga, ia memilih untuk tidak mau dire­potkan dengan isu yang menerpa pencabutan dukungan tersebut, terlebih semua kebija­kan berada di tataran pusat.

“Keputusan itu kan ada di masing-masing ketua, bukan orang lain. Saya pastikan komu­nikasi juga berjalan baik, Pak Prabowo tidak ada pernyataan apa pun, coba kalian tanya saja,” ujarnya

Meski demikian, Demiz me­ngaku bahwa dalam dinamika politik semua bisa berubah. Apalagi, pelaksanaan hajatan pilgub masih satu tahun men­datang. Ia juga sempat mengung­kapkan, bukan tidak mungkin untuk mengurungkan maju dalam bursa calon gubernur.

Ketua DPC Gerindra Kab­upa­ten Bogor, Iwan Setiawan optimistis, tetap akan bersama-sama PKS berjuang di setiap konstelasi politik. “Ini cuma dina­mika karena untuk me­nyongsong kemenangan ada saja rintangannya,” ujar Iwan kepada Radar Bogor.

Selain itu, situasi saat ini me­rupakan pendewasaan politik dari partai sehingga tidak harus mengubah konstruksi yang sudah terbentuk selama ini. Apalagi, chemistry dua partai tersebut juga pernah sama-sama menghantarkan pada keme­nangan saat pilkada di DKI Jakarta, pasangan Anies-Sandi.(ded/dkw/c)