25 radar bogor

Sukarela Tinggalkan Asrama

Mahasiwa asal Sulsel melaksanakan salat bersama sebelum proses pengosongan Asrama Latimojong.
Mahasiwa asal Sulsel melaksanakan salat bersama sebelum proses pengosongan Asrama Latimojong.

BOGOR–Tenggat waktu pengosongan Asrama Latimojong di Jalan Dr Semeru, Kota Bogor, berakhir kemarin (13/9). Sesuai dengan putusan Mahkamah Agung (MA), para penghuninya yang tergabung dari mahasiswa Sulawesi Selatan (Sulsel) harus pindah, karena lahan tersebut akan digunakan untuk tempat pendidikan Yayasan Islamic Center Al Ghazaly Bogor.

Proses pengosongan pun berjalan damai. Para mahasiswa memutuskan pindah secara sukarela. Sebelum meninggalkan asrama, para mahasiswa membenahi perlengkapan mereka dan mengangkut barang-barangnya menggunakan mobil bak terbuka.

Para mahasiswa juga sempat salat berjamaah di halaman asrama dan melakukan doa bersama. Setelah para mahasiswa keluar asrama, aparat keamanan langsung melakukan eksekusi tanpa perlawanan. Selanjutnya, aparat memagari Asrama Latimojong dengan pagar seng.

Kepada wartawan, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Ulung Sampurna Jaya yang berada di lokasi eksekusi, mengatakan, pihaknya bersama Kodim 0606/Kota Bogor membantu proses evakuasi dalam hal pengamanan sejak pukul 06.00 hingga 08.30. “Kami menyiapkan sesuai dengan SOP, apabila terjadi eskalasi meningkat,” ujarnya kepada Radar Bogor kemarin (13/9).

Pihaknya sempat menutup jalan menuju Jalan Dr Semeru. Jalan yang ditutup, tepat di pertigaan Jalan Perintis Kemerdekaan menuju Semeru, serta pertigaan antara Cilendek, Manunggal dan Semeru. Meski sempat menuai protes dari warga lantaran eksekusi yang dilakukan pada jam sibuk, tapi menurutya, hal itu lebih efektif. “Kalau dilakukan sekarang (siang hari, red), mungkin kemacetannya lebih panjang,” terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Islamic Center Al Ghazaly KH Mustofa Abdullah bin Nuh menjelaskan, pihaknya berada pada status pemohon. “Saya pemohon, bahkan saya tidak tahu-menahu apa yang terjadi di jalan. Adapun, personel yang sekian banyak diturunkan itu bukan kebijakan kami,” ujarnya.

Ia menerangkan, bangunan tersebut (eks Wisma Latimojong) nantinya akan segera dirobohkan guna membangun ruang kelas. Sebab, sekolahnya itu sudah lama overkapasitas sehingga harus menggilir kelas. “Karena mulai tahun ini, tidak boleh lagi ada sekolah siang. Sementara, 40 persen murid kami itu sekolahnya siang. Diwajibkannya sekolah pagi, sehingga membutuhkan lahan ruang kelas,” tuturnya.

Pria yang akrab disapa Kiyai Toto ini, berencana membangun delapan ruang kelas di atas lahan seluas 986 meter persegi itu. Sehingga, ia berharap sebanyak 2.700 muridnya dapat tertampung di kelas yang baru, serta bisa bersamaan masuk sekolah di pagi hari.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel sudah menyiapkan asrama sementara bagi para mahasiswa asal Sulsel yang kehilangan tempat tinggal setelah Asrama Latimjong dieksekusi. “Tadi, saya bersama sama adik-adik mahasiswa di lokasi (Asrama Latimojong) dan sekarang sebagian sudah berada di asrama sementara.

Barang-barang sebanyak tujuh truk dan satu pikap sudah berada di asrama sementara,” ujar Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Bogor, Awaluddin Sarmidi, yang turut membantu dari awal proses pemindahan mahasiswa.

Adapun, tempat tinggal sementara mahasiswa Sulsel berlokasi di Kampung Curug RT 002/001, Kelurahan Curug, Kecamatan Bogor Barat. Rumah itu milik salah satu pengurus KKSS Kota Bogor.

Nantinya perawatan asrama sementara akan dibiayai langsung Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel), sambil menunggu asrama yang akan dibangun Pemprov Sulsel di atas tanah hibah Pemkot Bogor yang sudah dibicarakan antara kedua pemerintah itu, bersama KKS Kota Bogor dan CEO Radar Bogor Group Hazairin Sitepu.

“Pemprov Sulsel memberi perhatian khusus terhadap masalah ini. Kami juga sudah menganggarkan pembangunan asrama mahasiswa Latimojong yang baru pada areal tanah seluas 820 meter persegi di lahan hibah Pemkot Bogor, yang berlokasi di dekat TK Pertiwi, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah,” tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulsel Abdul Latif.(rp1/c)